Sangat benar kalau ada yang mengatakan bahwa puasa Ramadan menjadi bulan yang sangat dirindukan oleh umat Muslim. Tidak hanya dirindukan, bulan Ramadan benar-banar sangat dinantikan oleh siapa saja yang ingin menikmati jalannya beribadah di bulan suci ini.
Bahkan ibu yang sudah lansia (berumur di atas 70 tahun) pun sampai ngotot untuk tetap ingin menjalankan puasa di bulan Ramadan ini. Sebagai anak, tentu kami tidak bisa melarang, yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan ibu, agar bisa kuat dan tetap bersemangat menjalankan puasa Ramadan dengan senang dan tuntas.
Mempersiapkan Kondisi Fisik dan Psikis Ibu untuk Menjalankan Puasa Ramadan
Pada dasarnya setiap orang pasti memiliki stamina yang berbeda-beda, apalagi bagi mereka yang sudah lanjut usia. Begitu pula dengan ibu, yang masih memiliki semangat untuk beraktivitas, dan hal ini menjadi sisi positif yang membuat beliau termotivasi untuk menjalankan puasa.
Mungkin bagi mereka yang sudah lanjut usia dan bersemangat  menjalankan puasa, menganggap puasa hanya aktivitas rutin tahunan, tinggal sahur dan berbuka saja.
Namun bagi kami, karena kondisi fisik orang yang sudah lanjut usia berbeda dengan yang masih muda, maka risiko yang dihadapi pun harus dipertimbangkan, yaitu risiko menurunnya keseimbangan tubuh.
Disinilah peran anak menjadi sangat penting agar bisa menjaga ibu tetap lancar dan kuat dalam menjalankan puasa Ramadan.
Risiko penurunan keseimbangan tubuh menjadi hal penting yang harus diperhatikan, hal ini juga disampaikan dalam jurnal fk.ui.ac.id yang memberikan kesimpulan, dari sebuah studi dengan judul "Effect of Ramadan Fasting on Postural Balance and Attentional Capacities in Elderly People" (2016) (PDF)" yang melakukan riset dan menemukan bahwa puasa selama Ramadan bisa mempengaruhi keseimbangan dan konsentrasi lansia yang bisa membuat mereka berpotensi jatuh.
Untuk itulah menjadi sangat penting mempersiapkan kondisi fisik dan psikis lansia bila tetap ingin menjalankan puasa, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan gizi yang tepat saat menjalankan puasa Ramadan.
Tips Agar Ibu Kuat Menjalankan Puasa Ramadan
Sebagai umat Muslim, orang lanjut usia atau lansia digolongkan sebagai golongan yang tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa karena keterbatasan kondisi fisik.
Hal ini sebagaimana disampaikan Dokter Spesialis dr. Javaid Shah dalam Khaleej Times, sebagai berikut:
Orang lanjut usia yang tidak sehat harus berdiskusi dengan dokter sebelum mencoba melaksanakan puasa. Khususnya orang lanjut usia dan menderita penyakit gaya hidup, seperrti tiroid, hipertensi dan diabetes.
Terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan bagi lansia saat ingin menjalanlan puasa Ramadan, antara lain:
1. Jangan melupakan sahur
Sahur selain termasuk ibadah dan berpahala, sahur juga menjadi salah satu kunci untuk kuat dalam menjalankan puasa Ramadan, apalagi bagi orang yang sudah lanjut usia.
Saat sahur, maka aktivitas ini bisa menjadi momen tubuh mendapatkan asupan makanan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan selama menjalan puasa selama sehari penuh.
2. Mengonsumi makanan bergizi.
Yang harus dipahami adalah saat orang sudah lanjut usia tentu saja terjadi penurunan atas kebutuhan kalori dalam tubuh, berbeda dengan nutrisi yang dibutuhkan.
Olah karena itulah orang lanjut usia harus mendapatkan nutrisi yang cukup, seperti mineral, vitamin, protein dan juga karbohidrat.
3. Jangan lupa mengomsumsi air putih
Salah satu tips yang harus dipenuhi adalah dengan memperbanyak minum air putih, hal ini disebabkan dehidrasi yang sering menjadi masalah saat menjalankan puasa.
Terdapat tips minum air putih selama menjalankan puasa, yaitu 2 gelas air putih saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas saat malam hari.
4. Jangan lupa olahraga
Olahraga bagi orang lanjut usia tetap dibutuhkan, sedangkan aktivitas yang disarankan adalah olahraga ringan dan tidak membahayakan.
Hal ini dengan maksud untuk membantu mengaktifkan sirkulasi darah, mengendurkan otot dan juga menjaga gerakan otot pada usus agar tidak mudah sembelit.
5. Harus tidur cukup
Tentu saja, bagi sang ibu, tidur cukup dan berkualitas menjadi syarat utama agat tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalankan puasa Ramadan, lakukan dengan waktu 7 sampai 8 jam sehari.
6. Jangan makan secara berlebihan
Bagi ibu yang sudah termasuk lanjut usia, harus mulai dijaga pola makannya, jangan sampai berlebihan, hal ini dengan tujuan agar tidak berdampak pada lonjakan gula darah, yang bisa mengganggu kesehatan sang ibu.
7. Tetap melakukan cek gula darah secara rutin
Cek gula darah menjadi aktivitas penting bagi ibu, begitu pula Anda yang memiliki keluarga yang sudah lanjut usia dan memiliki riwayat diabetes. Hal ini mengingat gula darah yang mengalami lonjakan, tentu tidak baik untuk kesehatan, khususnya yang menderita diabetes.
Menu Sehat Untuk Lansia yang Menjalankan Puasa Ramadan
Sebagai anak, tentu kita harus memperhatikan asupan makanan bagi ibu yang ingin ikut menjalankan ibadah puasa Ramadan, jangan sampai motivasi beribadah ibu harus pupus di tengah jalan karena ketidaktahuan kita dalam menyiapkan menu terbaik untuk sang ibu.
Pola makan dengan nutrisi seimbang menjadi kunci agar lancar dan kuat menjalankan puasa Ramadan. Hal ini seperti yang disampaikan dr Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. GK seorang physician nutrition specialist, yang menyampaikan bahwa:
Lansia sebaiknya lebih banyak mengonsumsi protein dan membatasi karbohidrat  dan membatasi gula selama menjalankan puasa.
Terdapat beberapa contoh menu sehat yang bisa disajikan bagi ibu atau keluarga yang sudah lanjut usia di rumah agar kuat menjalankan puasa Ramadan, antara lain (parenty.id):
1. Bubur kacang hijau
Dari berbagai referensi, bubur kacang hijau menjadi sumber karbohidrat yang baik dan juga rendah lemak. Bubur kacang hijau menjadi pilihan tepat bagi ibu karena kaya serat, mudah dicerna, kaya akan nutrisi penting dan juga rendah lemak.
2. Sup ayam dan sayuran
Sup ayam dan sayuran menjadi pilihan untuk orang lanjut usia karena kaya akan nutrisi dan juga rendah kalori. Terdapat berbagai bahan yang bisa disajikan seperti wortel, brokoli, kentang dalam sup, tentu sangat menyehatkan.
3. Ikan kukus
Ternyata memilihkan ikan kukus untuk sajian sahur ibu adalah pilihan yang tepat, karena ikan kukus ini rendah lemak, kaya protein dan mengandung berbagai nutrisi penting, seperti mineral, vitamin, dan asam lemak omega-3.
4. Tumis sayuran
Terdapat berbagai bahan yang bisa disajaikan sebagai menu tumis sayuran, seperti tumis sayuran dengan tahu, tumis sayuran dengan telur, dan masih banyak bahan lain sebagai isiannya.
5. Buah-buahan
Buah-buahan menjadi sumber nutrisi yang baik dan juga penting untuk kesehatan lansia. Terdapat banyak pilihan buah yang bisa diberikan, antara lain apel, jeruk, pisang, pepaya, pir, dan nanas.
Itu dia sedikit informasi dan tips dengan tema "Saat Ibu Ingin Menjalankan Puasa Ramadan". Semoga informasi tersebut bermanfaat dan bisa menjadi referensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H