Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Memilih Lokasi Usaha untuk Pengembangan Bisnis di Daerah Pemekaran

1 Juni 2023   07:00 Diperbarui: 1 Juni 2023   07:55 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi usaha kuliner di Jalan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Sumber gambar: Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

Sekedar mengingatkan saja bahwa hari ini sampai hari Minggu besok ternyata libur panjang, sudah waktunya untuk Anda yang ingin berbisnis mulai memanfaatkan waktu libur tersebut, bisa dengan melihat lokasi sambil menikmati kuliner, atau yang bisnisnya sudah berjalan, kembali memilih lokasi usaha untuk pengembangan bisnis di daerah pemekaran yang saat ini mulai dilakukan pemerintah daerah.

Memang ide mencari lokasi usaha baru ini, khusus untuk Anda yang sudah memiliki bisnis dan sudah berjalan, namun bisnis tersebut sudah mengalami fase puncak, dan sulit untuk dioptimalkan lagi, baik dari sisi omset, pengembangan produk hingga pendapatan lainnya.

Maka tidak salah kalau hari libur ini Anda mulai hunting lokasi dan melihat bagaimana lokasi yang tepat untuk pengembangan usaha lanjutan.

Mengapa Harus Mencari Lokasi Baru Untuk Pengembangan Bisnis?

Disini yang menarik, sebagai seorang pebisnis tentu Anda, kita atau Saya yang sudah bergelut dalam dunia bisnis harus memiliki kepekaan dalam berbisnis, apalagi bila melihat bisnis yang sekarang sudah sangat jenuh, dan tidak bisa ditingkatkan lagi.

Hal ini bisa terlihat dari keseharian usaha yang Anda lakukan, bila Anda bergerak dalam bisnis kuliner tentu akan terlihat dari okupasi atau konsumen yang datang selalu penuh dan antri atau tempat yang sudah tidak muat, sedangkan pengembangan disamping tempat usaha sudah tidak mungkin dilakukan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencari tempat baru, namun tempat baru ini harus dilakukan survey dan penelitian mendalam, agar jangan sampai tempat baru atau cabang baru yang dibuka ini malah menggerus atau menggerogoti usaha yang sudah ada, misalnya omset yang mengalami penurunan di tempat lama sedangkan omet di tempat baru yang segitu-gitu saja, dan bila dijumlahkan omset antara cabang lama dengan cabang baru jumlahnya sama dan tidak mengalami peningkat atau mengalami penurunan.

Maka dari itu, harus dipertimbangkan dengan detail dan penuh perhitungan. Cara yang paling mudah adalah mencari info pada pihak terkait, seperti pemerinta daerah atau dinas terkait bila Anda mendengar rencana pengembangan daerah, karena disini biasanya di buka kantor baru atau banyak dibuka pabrik-pabrik baru yang menjadikan peluang bagi para pebisnis untuk mengembangkan usahanya.

Membuka Cabang Baru, antara Takut, Khawatir dan Penasaran

Berbisnis memang selalu menarik dan unik, bahkan untuk bisa menghilangkan rasa penasaran tersebut, kita harus membuktikannya terlebih dahulu. Dan ilmu-ilmu dalam wirausaha ini ternyata tidak bisa diajarkan melalui seminar, sekolah bahkan buku.

Maka disinilah dibutuhkan praktik dan pembuktian di lapangan, sama halnya dengan rencana pengambangan bisnis di daerah pemekaran tadi.

Dalam pemgembangan bisnis di daerah pemekaran biasanya memang masih belum ada usaha-usaha yang potensial, baik usaha kuliner, usaha pendukung sehari-hari, misalnya toko alat tulis, fotokopi, usaha kos-kosan, yang semua itu masih bisa dihitung dengan jari.

Kebanyakan yang membuka usha disitu pun mereka atau masyarakat yang sudah bertempat tinggal disitu, namun yang perlu menjadi catatan, yakinlah bahwa daerah pemekaran ini lama kelamaan akan ramai, kondisi ini sama halnya dahulu saat daerah Margomulyo Surabaya akan digunakan sebagai tempat industri, tentu daerah sekitarnya masih sepi, begitu daerah perumahan di Citraland, Surabaya saat belum dikembangkan oleh Ciputra, dulunya adalah rawa-rawa, namun setelah benar-benar dibangun semua usaha disitu ramai dan tidak pernah ada sepinya.

Menurut Guy Kawasaki:

Get going, jangan menunggu sampai keadaan sempurna, jalani saja, lalu dinilai, diperbaiki dan seterusnya.

Tips Memilih Lokasi Usaha yang Tepat untuk Pengembangan Bisnis di Daerah Pemekaran

Membuka usaha itu memang sangat mudah, Anda tinggal memilih usaha yang cocok, menyiapkan modal, dan usaha pun bisa dijalankan.

Namun yang berikutnya ini yang selalu menjadi tanda tanya, yaitu bagaimana agar usaha tersebut bisa bertahan dan berkembang menjadi perkara yang tidak mudah.

Begitu pula saat akan mengembangkan bisnis dengan nama sama untuk membuka cabang misalnya, untuk memilih lokasi usaha pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena hal ini menyangkut nama baik usaha dan brand yang sudah ada.

Terdapat beberapa tips yang mungkin bisa diaplikasikan bila Anda ingin mengembangkan usaha atau cabang baru di daerah pemekaran, antara lain:

  • Hitunglah trafik di area usaha.
  • Perhatikan taget yang menjadi konsumen Anda.
  • Pelajarilah perilaku dari target konsumen.
  • Pilihlah tempat paling depan, bila Anda memilih kompleks ruko.
  • Lakukan sinergi.
  • Hindarilah sumber-sumber ketidaknyamanan.
  • Carilah akses yang mudah.

Hal ini bisa dijelaskan, sebagai berikut:

  • Hitunglah trafik di area usaha.

Sama halnya dalam memilih lokasi usaha untuk baru, maka pada rencana pengembangan bisnis, area yang ramai tetap menjadi ukuran yang paling dalam memilih lokasi. Karena yang pasti, area yang sepi akan sulit mendatangkan pembeli, toko yang ramai pada umunya berada di aera yang ramai akan ramai pula.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menghitung jumlah orang atau kendaraan yang melalui tempat yang Anda incar sebelum memilih lokasi. Area-area yang sudah mempuyai tempat yang ramai umumnya memiliki trafik yang bagus sehingga akan menguntungkan pula bagi para pebisnis lainnya.

  • Perhatikan target yang akan menjadi konsumen Anda.

Area yang trafiknya ramai pada umumnya memang menjanjikan, namun  tidak semuanya cocok untuk bisnis Anda. Oleh karean itu perhatikan apakah target konsumen Anda cukup jumlahnya dalam trafik yang sedang Anda hitung.

Sebuah pusat jajanan atau tempat nongkrong sepertinya selalu penuh dengan anak muda, yang menjadi pertanyaan, apakah tempat ini cocok bila Anda akan membuka tempat kuliner tradisional Anda, apalagi dengan harga yang cukup mahal.

  • Pelajarilah perilaku dari target konsumen.

Pada beberapa pengalaman seorang teman, yang membuka warung dengan menjual jajanan untuk anak-anak sekolah harus gigit jari, karena sekolah tersebut melarang para siswanya jajan di luar sekolah.

  • Pilihlah tempat paling depan, bila Anda memilih kompleks ruko.

Maksudnya adalah pilihlah lokasi tempat usaha yang berada paling depan. Tempat paling depan maksudnya bisa dilihat paling awal dilihat konsumen, sehingga bisa mendapat peluang lebih besar dipiih konsumen. 

Ilustrasi ruko (Sumber gambar: Dok. Kota Baru Parahyangan)
Ilustrasi ruko (Sumber gambar: Dok. Kota Baru Parahyangan)

Oleh karena itu, pilihlah tempat-tempat yang paling pertama dilihat atau dilewati konsumen.

  • Lakukan sinergi.

Usahakan untuk membuat sinergi dengan toko-toko lain atau para pebisnis lainnya, sehingga akan terbentuk area usaha yang kuat di mata konsumen. Hal ini akan membuat area usaha menjadi lebih mencolok adan terlihat ramai, sedangkan produk dan jasa yang dijual bisa saling memperkuat dan menunjang. Maka tidak aneh bila sebuah mal tidak sekedar menyewakan tempat tetapi juga ikut mengatur jenis produk dan jasa yang di jual di zona-zona tertentu.

  • Hindarilah sumber-sumber ketidaknyamanan.

Satu hal yang bisa dilihat disini adalah macet, kemacetan tentu saja menjadi sumber ketidaknyamanan paling utama yang bisa menyulitkan konsumen untuk mau singgah atau keluar untuk menuju ke tempat kita.

Banyak hal yang harus dilihat pada posisi ini, misalnya lokasi pabrik yang aktivitasnya menimbulkan asap atau limbah yang tidak sedap dan menganggu kenyamanan, dan perhatikan pula saluran air dan selokan yang bisa mengeluarkan bau yang mengganngu.

  • Carilah akses yang mudah.

Selain beberapa hal yang disampaikan di atas, akses masuk ke lokasi juga harus diperhatikan, karena akses ini harus memudahkan konsumen untuk bisa datang dan masuk ke lokasi usaha kita. Jauhkan untuk memilih segala kendala dan hambatan yang tidak perlu, seperti kendala jalan yang sempit, tikungan yang patah, pedagang kaki lima yang mengganggu, pohon yang terlalu rimbun atau tanda-tanda yang membingungkan. Bila Anda sudah memilih, maka pasanglah tanda yang kuat dan terang yang akan memudahkan konsumen untuk datang dan masuk ke lokasi usaha kita.

Itu dia sedikit catatan dan informasi tentang "memilih lokasi usaha untuk pengembangan bisnis di daerah pemekaran". Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun