Banyak hal yang harus dipahami tentang invetasi saham, apalagi kalau Anda ingin mendapatkan dividen dari perusahaam yang sudah dibeli shamnya.Â
Begitu pula dengan harapan untuk bisa mendapatkan dana pengembalian yang besar, tentu dibutuhkan dana yang besar untuk ditanamkan.
Dengan mengambil informasi dari ngertisaham di akun instagramnya, untuk memperoleh Rp 100 juta per tahun dari dividen itu pun dibutuhkan dana sekitar Rp 2 Miliar, apabila harga sahan per lembarnya sebesar Rp. 1.000,- dengan dividen tahun saat itu sebesar Rp. 50, dan dengan dividen yield 5%.
Tentu yang harus dipahami, masing-masing saham memiliki dividen yield yang berbeda-beda, dan yang yang harus diingat adalah dividen ini sifatnya tidak wajib dan juga berbeda-beda besarannya tiap ahun.
Begitu pula dengan konsep capital gain yang dianggap anak-anak muda yang belum memahami konsep ini sering disalah artikan dengan membeli saha murah di pagi hari dan menjualnya dengan harga mahal di sore hari disitulah keuntungannya, memang benar, namun memilih saham yang seperti itu juga tidak semudah membalik tangan bukan?
Begitu pula dengan konsep dividen ini, sebenarnya hanyalah istilah untuk bagi hasil, jadi sebenarnya saham adalah patungan usaha, dan saat usaha mendapat keuntungan, maka pemilik bersepakat untuk membaginya (keputusan dengan suara terbanyak).
Maka akan dibagi rata per lembar saham kepada seluruh pemegang saham tanpa terkecuali dan secara otomatis akan ditranfer ke RDN (Rekening Dana Nasabah) milik kita.
Untuk itulah yang menjadi catatan kita kali ini, memilih perusahaan untuk dibeli sahamnya, apalagi yang akan digunakan sebagai bekal masa pensiun nanti, bukan perkara mudah. Harus benar-benar diperhatikan kinerja saat ini dan prospek usaha kedepannya.Â
Salah satunya dengan memilih perusahaan yang tepat dan konsisten memberikan bagi hasil (dividen) kepada para pemegang sahamnya terutama untuk publik retail di masa yang akan datang, dengan tetap memperhatikan ruang tumbuh dari perusahaan tersebut, sehingga capital gain atau kenaikan nilai kekayaan di perusahaan tersebut tetap bisa diraih.
- Apabila memilih bisnis atau buka usaha:
Setiap orang memang memiliki pandangan masing-masing bagaimana dalam menempatkaa uang yang dimilikinya, tetapi apabila memilih bisnis, yang harus dipahami sebagai pebisnis pemula, adalah harus memiliki tekad yang kuat dan juga kesabaran bahwa membangun bisnis dibutuhkan proses yang tidak mudah.
Sebenarnya membuka bisnis ini pun sama analoginya dengan berinvestasi. Untuk bisa mendapatkan kesuksesan dalam berbisnis juga dibutuhkan kesabaran dan tekad kuat untuk bisa meraih kesuksesan tersebut.