"Bisnis kuliner angkringan naik kelas, mengapa tidak?" menjadi judul yang menarik kali ini. Bisnis berbasis gerobak dan beberapa jenis makanan ini bagi sebagian orang memang masih dianggap receh, apalagi di daerah-daerah di luar tempat asal angkringan ini.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa bisnis ini masih dianggap receh dan remeh? Mungkin bisa saja karena bentuk dan penampilan bisnis ini yang terkesan sederhana, berbeda dengan jenis bisnis kuliner lain yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan penampilan yang mentereng.
Untuk itu, perlu suatu cara agar bisnis kuliner tradisional ini menjadi bisnis berkelas. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan memberikan konsep yang berbeda dan juga memberikan sensasi kuliner nikmat dan juga tempat yang nyaman sebagai tempat makan sekaligus tempat nongkrong.
Menjadikan "Change" Sebagai Pondasi Dasar Untuk Mengubah Image atas Bisnis Kuliner Angkringan
Change... Sepertinya menjadi tema menarik yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Hal ini juga berlaku saat membicarakan tentang bisnis, change menjadi faktor ikutan yang menjadi penyebab dan juga efek yang harus dicari solusi dan alternatifnya.
Mengubah pola pandang atas suatu hal memang menjadi pekerjaan rumah bagi para pelaku bisnis, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sulit, persaingan yang begitu besar, apalagi sejak meredanya wabah pandemi Covid-19 kemarin yang teryata kondisi kehidupan ekonomi masih belum puih, ditambah dengan efek resesi yang saat ini masih sangat terasa.
Membuat satu bisnis agar memberikan daya tarik tersendiri memang gampang-gampang susah, karena kita harus bisa menunjukkan pada msyarakat, bahwa bisnis khususnya bisnis kuliner angkringan yang akan dibangun menjadi suatu bisnis dan juga jawaban atas kebutuhan masyarakat, yaitu bagaimana agar bisa menyediakan makanan dengan harga terjangkau, memiliki tempat yang homey, dan memiliki banyak pilihan, baik rasa yang enak, harga yang bervariasi dan juga sensasi saat datang ke tempat kuliner angkringan yang sudah disediakan.
Mau Pilih Model Angkringan Tradisional atau Angkringan Modern?
Berbicara tentang konsep bisnis kuliner angkringan, maka memilih model bisnis angkringan menjadi pilihan para pengusahanya masing-masing.Â
Terdapat dua pilihan model konsep bisnis kuliner angkringan, antara lain:
Bisnis kuliner  angkringan tradisional.
Bila Anda memilih model tradisional, tentu saja biaya modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar.Â
Konsep angkringan tradisional dengan model gerobak dorong, dengan dingklik (kursi panjang) dan tikar lesehan, biasanya sangat ramai bila berada di daerah asalnya, seperti Jogja, Solo, Klaten dan Semarang.
Di daerah lain, di luar empat daerah tersebut, biasanya menjadi bisnis angin-anginan, cepat muncul dan cepat hilang, yang datang pun biasanya hanya teman-teman yang jaga angkringan atau pemilik angkringan tersebut.
Dari berbagai interview dengan pemilik angkringan dan juga yang menjaga angkringan, tentunya pendapatan yang didapat juga tidak terlalu besar, dan makanan yang ada hanya sekedar sebagai pelengkap saja, karena kebanyakan yang datang hanya untuk minum kopi.
Bisnis kuliner angkringan modern.
Pada model bisnis angkringan modern, memang secara tampilan lebih menggiurkan dan lebih menarik. Dengan bentuk minimalis, misalnya membangun sebuah tempat kuliner dengan konsep angkringan di sebuah tempat yang luas dengan beratap kanopi, dengan bentuk minimalis, cara ini menjadi daya tarik masyarakat atau pun para pecinta kuliner.
Dari tampilan yang menarik tersebut, baru kemudian masyarakat melihat bagaimana kualitas sajian makanan yang ditawarkan, apakah hanya jenis makanan seperti di angkringan seperti biasanya saja, atau pemilik bisnis sengaja memberikan pilihan makanan yang bervariasi.
Biasanya angkringan seperti ini sengaja menyajikan berbagai jenis makanan angkringan dengan berbagai pilihan seperti, nasi kucing, nasi bakar, sajian mie goreng dan mie kuah dengan konsep warmindo, termasuk berbagai pilihan makanan cepat saji, seperti soto ayam, soto daging atau berbagai jenis makanan dengan lauk ekstrem seperti nasi campur lauk babat sapi, usus sapi atau dengan lauk empal sapi.
Tentu untuk membuat bisnis kuliner angkringan model ini dibutuhkan, perencanaan, persiapan dan juga modal yang kuat. Modal dalam hal ini pun harus dibedakan, mulai dari modal pra operasi angkringan ini dijalankan, modal saat bisnis sudah beroperasi, sampai dengan modal khusus untuk dana darurat dan investasi.
Angkringan Naik Kelas, Bagaimana Caranya?
Dari beberapa kali bertemu dengan rekan bisnis yang ingin membuka angkringan dengan konsep berbeda, memang ada beberapa yang kaget dengan berbagai paparan minimal yang disampaikan di atas, karena ternyata tidak semudah membuka angkringan tradisional, tinggal beli gerobak dan peralatan, pasang orang, suply makanab untuk dijual, selesai.
Sekali lagi yang perlu diingat adalah bahwa tujuan kita kali ini adalah bagaimana membuat suatu bisnis yang berbeda, yang tahan lama, yang bisa memberikan daya tarik, dan pada akhirnya akan memberikan hasil luar biasa bagi para pemilik bisnis dan juga para pemilik modal.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana caranya agar angkringan yang akan dibangun ini naik kelas? Jawabannya sederhana, harus membuat "BRAND" bisnis kuliner angkringan yang kuat di mata masyarakat dan para pecinta kuliner.
Mengapa harus membuat "brand" dan apa pengaruh brand terhadap bisnis kuliner angkringan ini nantinya? Terdapat beberapa hal yang bisa didapatkan dengan membangun brand ini, antara lain:
- Akan meningkatkan nilai bisnis kuliner angkringan yang sudah dibangun.
- Meningkatkan jumlah penjualan.
- Akan membuat masyarakat menyadari kehadiran brand.
- Menjadi alat komunikasi yang efektif.
- Menunjukkan kreativitas pemilik bisnis kuliner angkringan.
- Timbulnya trust pada masyarakat akan hardirnya bisnis kuliner angkringan yang sudah dibangun tersebut.
- Sebagai bentuk apresiasi dalam mencapai tujuan bisnis.
Dari berbagai hal tersebut, maka yang sangat penting dan sangat berpengaruh dalam kemajuan bisnis kuliner angkringan dan juga kehidupan bisns angkringan adaah adanya "TRUST".
Dengan memiliki bisnis kuliner angkringan yang dipercaya oleh masyarakat, khususnya parapecinta kuliner, maka akan membuat bisnis kuliner ini memiliki nilai positif yang pada akhirnya akan membuat naiknya pendapatan.
Dengan adanya trust dari masyarat, maka masyarakat akan percaya bahwa semua yang dibutuhkan ada pada tempat kuliner Anda. Ingin nongkrong cukup ke angkringan, ingin ngopi arabika cukup ke tempat Anda, atau ingin makan murah cukup ke angkringan, ingin menikmati nasi spesialyang mahal ada juga.
Dengan adanya trust tersebut, maka Anda sebagai pemilik kuliner bisa memberikan diversifikasi produk yang bisa dipesan, antara lain:
Bisa menyediakan berbagai pilihan makanan untuk acara-cara khusus denga nasi kotak, atau pilihan nasi bento.
Menyediakan pilihan kuliner untuk berbagai acara kantor atau pun untuk acara pernikahan.
Memberikan pilihan kuliner tahan lama, dalam bentuk frozen food angkringan.
Dan berbagai diversifikasi produk, dan juga hal positif lainnya.
Bahkan dengan adanya berbagai pengembangan bisnis tersebut Anda bisa membantu mengentaskan kemiskinan dengan mengurangi pengangguran, misalnya memberikan peluang orang lain untuk bisa mensupply makanan ringan atau makanan kecil yang bisa disajikan sebagai camilan di angkringan tersebut atau menyuply berbagai bahan mentah atau bahan masak.
Sangat menarik bukan?
Tips dan Strategi Menjadikan Bisnis Kuliner Angkringan Menjadi Berkelas
Menjadikan sebuah bisnis memiliki nilai tambah (added value) memang membutuhkan waktu dan pengorbanan. Dengan menjadikan bisnis kuliner angkringan memiliki nilai tambah, maka akan membuat bisnis tersebut bisa tahan badai, atau saat terjadi wabah pandemi kemarin bisnis lain suduh tutup, tetapi bisnis kulier angkringan ini masih bisa bertahan.
Bentuk angkringan yang menjadi bahasan memang benar-benar angkrigan baru atau angkringan lama yang akan dikembangkan menjadi angkringan baru yang lebih menarik. Untuk itu terdapat beberapa hal yang bisa menjadi pedoman, antara lain:
1. Pahami konsep STP (Segmenting, Targeting dan Positioning).
Konsep ini berhubungan dengan konsep pemasaran, jangan sampai setelah bisnis dibuka, tapi kemudian tidak ada yang datang, atau ada pembeli tetapi jumlahnya sedikit. Salah satu contohnya adalah dengan melihat terlebih dahulu kota atau daerah yang mnnjadi tujuan (melakukan mapping bisnis).
Mengapa demikian? Hal ini berhubungan dengan siapa saja yag menjadi tujuan bisnis Anda (segmenting), targetnya untuk siapa (targeting), dan juga bisnis kuliner ditujukan untuk siapa (positioning) dan lihat juga karakter dan kebutuhan masyarakat.
Pada masyarakat yang sibuk seperti di kota-kota besar, maka mereka ini tidak atau kurang memiliki waktu untuk memasak, maka mereka membutuhkan makanan yang enak, lezat dan bergizi tentu saja dengan harga terjangkau.
Yang paling mudah adalah dengan melihat berapa UMR daerah, bila UMR-nya sedikit dapat dipastikan, mereka akan lebih berhemat daripada harus memilih membeli makanan di luar.
2 Lokasi bisnis kuliner angkringan.
Di semua bisnis, lokasi memiliki peran yang vital. Bisa saja Anda membukanya di tempat sepi, di pinggir sawah, mungkin konsepnya lebih dekat dengan alam. Tetapi kalau angkringan yang dibuka lebih fokus pada masyarakat perkotaan yang sibuk, butuh tempat makan yang nyaman, maka memilih tempat strategis menjadi hal yang wajib.
Jangan lupa, tempat parkir menjadi hal penting, jangan karena tidak ada teppat parkir Anda harus kehilangan calon pembeli potensial.
3. Konsep angkringan.
Konsep angkringan ini akan membawa bagaimana model bisnis kuliner angkringan ini dibangun. Untuk semua segmen, atau hanya sebagai tempat tongkrongan saja.
4. Pemilihan menu.
Dengan memberikan pilihan menu yang bervariasi, dan juga memberikan menu terbaru secara perodik akan membuat pecinta kuliner penasaran dengan berbagai meu yang disajikan dengan tidak meninggalkan menu angkringan yang ada.
Begitu pula dengan konsep minuman, Anda bisa menyediakan minuman ala caf dengan berbagai jenis kopi, minuman yang ramah untuk anak, juga minuman untuk orang tua dengan pilihan minuman rempah.
5. Milikilah produk unggulan.
Dengan memiliki produk unggulan akan membuat angkringan Anda selalu didatangi dan dicari, tentunya akan menjadikan bertambahnya pendapatan.
Itu dia sedikit catatan dan masukan untuk Anda yang ingin berbisnis kuliner angkringan modern. Semoga informasi tentang "bisnis kuliner angkringan naik kelas, mengapa tidak?" ini bermanfaat. Salam entrepreneur dan salam sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H