Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bisnis Kuliner Angkringan Naik Kelas, Mengapa Tidak?

14 Mei 2023   17:25 Diperbarui: 16 Mei 2023   04:14 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bento nasi bakar angkringan (Sumber: dokumen pribadi)

Nasi kotak nasi bakar angkringan (Sumber: dokumen pribadi)
Nasi kotak nasi bakar angkringan (Sumber: dokumen pribadi)

Menyediakan pilihan kuliner untuk berbagai acara kantor atau pun untuk acara pernikahan.

Bento nasi bakar angkringan (Sumber: dokumen pribadi)
Bento nasi bakar angkringan (Sumber: dokumen pribadi)

Memberikan pilihan kuliner tahan lama, dalam bentuk frozen food angkringan.

Frozen food angkringan (Sumber: facebook.com/alkindi.wijaya)
Frozen food angkringan (Sumber: facebook.com/alkindi.wijaya)

Dan berbagai diversifikasi produk, dan juga hal positif lainnya.

Bahkan dengan adanya berbagai pengembangan bisnis tersebut Anda bisa membantu mengentaskan kemiskinan dengan mengurangi pengangguran, misalnya memberikan peluang orang lain untuk bisa mensupply makanan ringan atau makanan kecil yang bisa disajikan sebagai camilan di angkringan tersebut atau menyuply berbagai bahan mentah atau bahan masak.

Sangat menarik bukan?

Tips dan Strategi Menjadikan Bisnis Kuliner Angkringan Menjadi Berkelas

Menjadikan sebuah bisnis memiliki nilai tambah (added value) memang membutuhkan waktu dan pengorbanan. Dengan menjadikan bisnis kuliner angkringan memiliki nilai tambah, maka akan membuat bisnis tersebut bisa tahan badai, atau saat terjadi wabah pandemi kemarin bisnis lain suduh tutup, tetapi bisnis kulier angkringan ini masih bisa bertahan.

Bentuk angkringan yang menjadi bahasan memang benar-benar angkrigan baru atau angkringan lama yang akan dikembangkan menjadi angkringan baru yang lebih menarik. Untuk itu terdapat beberapa hal yang bisa menjadi pedoman, antara lain:

1. Pahami konsep STP (Segmenting, Targeting dan Positioning).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun