Konsep ini berhubungan dengan konsep pemasaran, jangan sampai setelah bisnis dibuka, tapi kemudian tidak ada yang datang, atau ada pembeli tetapi jumlahnya sedikit. Salah satu contohnya adalah dengan melihat terlebih dahulu kota atau daerah yang mnnjadi tujuan (melakukan mapping bisnis).
Mengapa demikian? Hal ini berhubungan dengan siapa saja yag menjadi tujuan bisnis Anda (segmenting), targetnya untuk siapa (targeting), dan juga bisnis kuliner ditujukan untuk siapa (positioning) dan lihat juga karakter dan kebutuhan masyarakat.
Pada masyarakat yang sibuk seperti di kota-kota besar, maka mereka ini tidak atau kurang memiliki waktu untuk memasak, maka mereka membutuhkan makanan yang enak, lezat dan bergizi tentu saja dengan harga terjangkau.
Yang paling mudah adalah dengan melihat berapa UMR daerah, bila UMR-nya sedikit dapat dipastikan, mereka akan lebih berhemat daripada harus memilih membeli makanan di luar.
2 Lokasi bisnis kuliner angkringan.
Di semua bisnis, lokasi memiliki peran yang vital. Bisa saja Anda membukanya di tempat sepi, di pinggir sawah, mungkin konsepnya lebih dekat dengan alam. Tetapi kalau angkringan yang dibuka lebih fokus pada masyarakat perkotaan yang sibuk, butuh tempat makan yang nyaman, maka memilih tempat strategis menjadi hal yang wajib.
Jangan lupa, tempat parkir menjadi hal penting, jangan karena tidak ada teppat parkir Anda harus kehilangan calon pembeli potensial.
3. Konsep angkringan.
Konsep angkringan ini akan membawa bagaimana model bisnis kuliner angkringan ini dibangun. Untuk semua segmen, atau hanya sebagai tempat tongkrongan saja.
4. Pemilihan menu.
Dengan memberikan pilihan menu yang bervariasi, dan juga memberikan menu terbaru secara perodik akan membuat pecinta kuliner penasaran dengan berbagai meu yang disajikan dengan tidak meninggalkan menu angkringan yang ada.