"Sukses itu butuh proses, bukan banyak protes" menjadi kalimat yang sangat sering didengar, tetapi mencoba untuk melakukannya sangat berat dan butuh effort luar biasa untuk bisa melalui berbagai proses yang harus dijalani tersebut.
Benar, kalau ada yang mengatakan sukses itu merupakan masalah pribadi, dan sangat berhubungan dengan penilaian orang lain, tetapi juga berhubungan juga dengan penilaian diri sendiri. Oleh karena itulah sukses menjadi masalah pribadi, karena dalam hal ini tidak seorang pun memiliki resep universal untuk mencapai sukses yang berlaku bagi semua untuk berhasil dan sukses.
Membuka Mindset Bahwa Berani Gagal Adalah Dasar Untuk Bisa Meraih Sukses
Seorang CEO kelas dunia Mark Zuckerberg pernah menyampaikan bahwa:
Risiko terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil risiko sama sekali.
Dan hal ini menjadi sebuah pilihan bagi Anda apabila ingin meraih hidup menjadi lebih baik, dan berlaku pada semua profesi, entah saat ini Anda menjadi seorang pebisnis, investor, trader, dokter, atau masih menjadi karyawan, untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, Anda harus berani mengambil dan berani memanfaatkan kesempatan dari peluang yang ada.
Peter F. Drucker dalam bukunya "Innovation and Entrepreneurship", menyampaikan bahwa setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil sebuah keputusan bisa belajar menjadi seorang entrepreneur, dan berperilaku seperti entrepreneur. Karena pada dasarnya entrepreneur merupakan perilaku yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi. Dan yang menarik tentu saja, perilaku, konsep, dan teori adalah hal yang bisa dipelajari oleh siapa pun.
Masih menurut Drucker dalam bukunya tersebut, meskipun tidak menjadi seorang wirausaha, konsep sukses tersebut, bisa diterapkan oleh siapa saja, sepanjang kita bersedia untuk membuka hati dan pikiran untuk belajar, maka kesempatan untuk sukses masih tetap terbuka. Sepanjang kita sadar bahwa belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang berkelanjutan, seumur hidup, dimana saja dan kapan saja.
Dan yang tidak kalah pentingnya, setiap orang pasti memiliki impian, cita-cita atau setidak-tidaknya sebuah harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk mewujudkan semua itu, maka tidak bisa tidak, akan mendorong manusia untuk berkerja dan berusaha, juga harus siap berproses tanpa banyak keluhan.
Berani gagal, sepertinya menjadi dasar yang harus diletakkan dalam benak dan hati, memang tidak orang yang mau gagal, namun kenyataannya kegagalan pasti menjadi momok yang harus siap dihadapi. Billi PS Lim (Seorang penulis buku motivasi dari Malaysia), menyampaikan bahwa setiap orang yang ingin mewujudkan cita-citanya harus berani gagal, karena kegagalan adalah hal wajar yang dialami oleh siapa pun. Gagal bukanlah sesuatu yang memalukan, yang akan membuat Anda lebih matang, jika bisa mengabil pelajaran dari pengalaman pahit tersebut.
Ternyata untuk Meraih Sukses, Ada Biayanya
Percaya atau tidak, ternyata ada biaya sukses untuk meraih kesuksesan. Seorang teman beberapa waktu lalu mengirim sebuah pesan pada Saya saat mengetahui beberapa bisnis yang Saya bangun harus ditutup, dengan kata-kata sebagai berikut:
THE COST of AMBITION -- Late nights, early mornings. Lots of associates, very few frieds. You will be missunderstood. You wil be single unless you are lucky enough to find someone who understand your lifestyle. People will want you to do good but never better than them... And for those reasons, you will do many things alone.
Hal senada juga disampaikan oleh motivator Indonesia, Andrie Wongso, seorang pengusaha kartu kata-kata mutiara Hravest, yang berpandangan bahwaharga darisebuah kegagalan dan kesuksesan bukan dilihat dari hasil akhir, tetapi dinilai dari proses perjuangannya. Begitu pula dalam berwirausaha, maka proses adalah nilai investasi yang paling tinggi.
Dapat diakui bahwa tidak ada seorang pun di dunia yang tidak pernahmenghadapi hambatan atau kegagalan atau kesulitan untukmencapai impiannya. Namun, bagaimana dalam menghadapi kegagalan atau hambatan tersebut , ini yang membedakannya antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Enjoy The Process
Anda pasti sangat sering mendengar atau membaca kalimat motivasi ini yang sering bersliweran di media sosial yang Anda ikuti:
Nikmati saja prosesnya, gagal tinggal ketawa, ditipu anggap sedekah, masih muda jangan baperan, capek boleh, nyerah jangan.
Kalimat sukses di atas memang memiliki makna yang dalam yang sangat berat untuk menjalaninya. Dan salah satu modal penting dalam menjalani apa pun untuk meraih impian, salah satunya saat memilih menjadi entrepreneur adalah bagaimana menanamkan sikap mental atau cara pandang saat menghadapi kesulitan.
Sama dengan yang disampaikan Andrie Wongso, bahwa untuk menjadi pebisnis yang tangguh seseorang harus punya mental yang tangguh pula. Sikap mental akan membawa dampak secara keseluruhan.
Ada cara menarik dan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang disebut dengan "resiliensi", yang berarti suatu kemampuan seseorang untuk mengatasi, melalui dan kembali pada kondisi semula setelah mengalami kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuan tidak ada jalan lain selain bekerja dengan gigih. Pada akhirnya, tantangan akan selalu muncul dimana pun Anda berada, yang bisa dilakukan hanyalah memberikan usaha yang terbaik dan tidak menyerah.
NEVER GIVE UPÂ -- Berjuang itu tidak mesti selalu berisik, mengejar tidak merti harus berlari, dan agar didengar tidak mesti harus berteriak. Berjuanglah dengan sekeras mungkin dengan elegan, dengan diam dan tenang-setenang air di permukaan.
Berproseslah Diam-diam
Masih ingat dengan 'Ghozali Everyday', yang pernah dibahas beberapa waktu lalu? Ghozali menyampaikan bahwa lakukan semuanya untuk mencapai impian, dengan berproses secara diam-diam, dan buat orang lain tahu hanya saat Anda sudah meraih sukses saja. Karena belum tentu semua akan mensupport saat Anda sedang berada di bawah.
Tanpa ambisi kamu tidak akan mulai apa pun. Tanpa kerja, kamu tidak akan menyelesaikan apa pun. Hadiah tidak didapat begitu saja. Kau harus memenangkannya. -- Ralph Waldo Emerson, seorang penyair.
Untuk itu, fokuskanlah diri Anda pada tujuan akhir, bukan pada ketakutan, maka dari itu lawan rasa takut saat mulai berproses dan menangkan tantangan hidup yang semakin menarik ini. Dengan fokus, tidak peduli ada tidaknya keberhasilan, maka Anda akan menjadi orang kuat, yang hanya butuh keyakinan diri untuk terus berusaha. Tidak lengah dan tidak mudah menyerah di saat terpuruk, tidak mudah puas saat berhasil.
Sebenarnya terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk bisa mendefinisikan apa maksud bekerja dan apa yang menjadi ukuran sukses bagi seseorang. Dan kebanyakan orang hanya menjadikan pekerjaan sebagai tujuan hidup denganmenghabiskan waktu serta menapakinya sebagai jalan menuju sukses tersebut.
Orang sukses memang seringkali memiliki impian yang dianggap orang lain terlalu tinggi atau bahkan dianggap mustahil untuk mencapainya. Tetapi tahukah Anda bahwa lebih baik memiliki cita-cita yang "terlalu" tinggi dari pada yang "terlalu" rendah.
E.N. Gray, pernah menyampaikan bahwa"Orang-orag sukses itu memiliki kebiasaan melakukan hal-hal yang tak dilakukan oleh pecunang." Salah satu kebiasaan baik yang perlu dibangun adalah antusiasme dalam bekerja. Tentu saja orang-orang antusiasme selalu memancarakan kegembiraan dengan apa yang mereka kerjakan.
Itu dia sedikit catatan dan motivasi tentang "Sukses itu butuh proses, bukan banyak protes". Semoga bisa memotivasi dan memberikan semangat positif dan menghargai proses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H