Dari sini bisa diambil kesimpulan, jangan terlalu lama mendiskusikan peluang, tetapi cobalah untuk memulainya. Karena jika terlambat mencoba, maka orang lain yang akan akan memanfaatkan peluang tersebut.
Semua manusia dibekali dengan mata yang sama, telinga yang sama untuk melihat sebuah peluang, yang berbeda adalah kejeliannya dan kecepatannya dalam bertindak.
Dapat diakui keberaniaan seseorang dalam mengambil dan memanfaatkan peluang dipengaruhi banyak hal, yang salah satunya dipengaruhi oleh talen.Â
Talen atau talenta bisnis ini pun bisa dicapai dari sebuah perjuangan panjang dan proses jatuh bangun menghadapi berbagai persoalan dan hambatan bisnis yang dijalankan.
Memang terjadi sebuah hal berlawanan antara keinginan memanfaatkan peluang dan keberanian menangkap peluang, yang tentu saja hal ini pun dipengaruhi kondisi saat ini, dipengaruhi daya beli yang menurun, yang membuat setiap pengusaha harus melihat dengan jeli peluang apa yang bisa dimanfaatkan, dan apa yang harus dilakukan saat kondisi menurun ini.
Tetap Yakin, Di Balik Risiko Pasti Ada Peluang dan Hasil yang Luar Biasa
Terlalu optimis? Bisa ya bisa juga tidak, namun siapa lagi yang bisa memotivasi untuk maju, kalau buka diri kita sendiri. Begitu pula dalam kondisi saat ini, berfikir takut dan khawatir saat peluang tersebut sudah ada di depan mata, maka kita tidak akan bisa maju, malah pada akhirnya akan menyesal mengapa peluang yang ada kemarin tidak kita ambil.
Daya beli turun? Memang demikian adanya, tetapi apakah hal tersebut harus menyurutkan niat dan tekad seorang pebisnis? Tentu tidak bukan? Berpikir susah terus juga tidak ada untungnya. Sama halnya dengan orang yang memiliki modal yang belum mau untuk bertindak, karena takut.
Takut karena risiko gagal, takut akan kehilangan uang, bahkan takut malu jika gagal. Ketakutan akan risiko ini sangat ampuh untuk menghentikan seseorang dalam memulai dan menangkap peluang dalam bisnis.
Ketakutan memulai bisnis atau melanjutkan bisnis yang sudah berjalan namun stuck, menjadi hal biasa yang dapat kita lihat saat ini.Â
Pada saat masih ada orang yang membeli produk kita, sebenarnya disitulah, bukti usaha masih memiliki peluang, tinggal kita mau bersabar untuk menjalankannya dan bertahan, karena pada dasarnya semua orang yang menjalankan bisnis juga memiliki nasib yang sama, mengalai penurunan, baik omset, profit, performa bisnis, dan yang paling penting dalam hal ini bukan dipengaruhi oleh mindset dan diri pebisnis tersebut.
Jangan melihat orang-orang sukses di ujung perjalanannya saja. Mereka ini sebenarnya juga babak belur saat memulai menjadi seorang pebisnis. Yang menjadi pertanyaan, mengapa mereka tetap mencoba berbisnis? Karena memang imbalannya sangat besar. Bisa jadi berkali-kali gagal, tetapi kerugiannya bisa diganti dengan sekali keberhasilan. Kuncinya hanya bersabar dalam menunggu hasil dan disiplin dalam berproses.