Nuansa sederhana, santai, menyenangkan dan menyambung silaturahmi adalah tujuan bisa berbuka puasa bersama, sambil menunggu waktu berbuka, kami bisa mengobrol ringan tentang suasana jaman dahulu, suasana tentang kuliah hingga obrolan saat ini. Dan begitu mendekati waktu berbuka, menu angkringan termasuk diantaranya nasi bakar, aneka sate, dengan berbagai pilihan, termasuk ceker pedas tidak lepas dari pilihan kami.
Setelah memilih aneka menu, maka makanan yang sudah dipilih tersebut kemudian disiapkan untuk dibakar, sehingga setelah adzan Magrib berkumandang, menu yang sudah dipilih tersebut bisa langsung disajikan. Tidak lupa setelah membatalkan puasa, kami bisa menunaikan sholat magrib berjamaah yang dilakukan di lantai 2 angkringan tersebut berada.
Tentu saja setelah melaksanakan sholat magrib, hati lebih tenang, buka bersama bisa dinikmati dengan senang, apalagi dengan sahabat yang sudah lama tidak bertemu.
Pemilihan angkringan sebagai tempat berbuka memang disengaja, selain untuk meberikan suasana berbeda, apalagi bagi teman yang sudah lama tidak pulang kampung ke Indonesia, yang nantinya akan kangen dengan suasana dan menu khas Indonesia.
Berbicara tentang harga bisa dikatakan sangat hemat, untuk harga nasi kuicng yang dibungkus daun rata-rata hanya 5 ribuan, mau memilih dengan lauk oseng paru sapi, teri petai sambal balado dan berbagai menu nasi kucing lainnya, dan begitu pula dengan aneka satenya sangat murah, membuat kita kaget karena harganya benar-benar terjangkau, hal berbeda bila harus berbuka di restoran.
Itu dia sedikit catatan dan pengalanan "Bukber dengan menu angkringan, nikmat dan hemat, silaturahmi tetap terjaga". Semoga menginspirasi dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H