Tentu saja penghasilan yang didapat tidak dihabis-habiskan demi satu bulan tersebut, tetapi dikeluarkan sesuai kebutuhan.
Dan yang didapat tersebut disisihkan dalam bentuk tabungan, yang juga diatur untuk berbagai keperluan selain untuk kebutuhan puasa Ramadan dan lebaran, seperti dana untuk ibadah haji, pendidikan anak, bahkan dana untuk kurban di Hari Raya Idul Adha pun dipersiapkan sedikit demi sedikit dengan cara menabung.
11 bulan, lama dong? Memang butuh waktu yang lama, tapi yakinlah dengan cara sederhana itu, semua rencana bisa dilakukan dengan lancar tanpa beban, dan finansial yang sehat saat Ramadan pun bisa dicapai.
Hemat dengan Pengeluaran, Lupakan Gengsi
Berbicara tentang pemasukan, ada satu lagi yang berhubungan dengan hal ini, yaitu pengeluaran. Di masa yang katanya saat ini serba sulit, dan sangat sulit mendapatan penghasilan tambahan, maka hanya ada satu cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan menghemat pengeluaran.
Mending memilih gaya hidup sederhana dan kehilangan gengsi, daripada saat puasa Ramadan dan pada hari raya kebingungan memenuhi kebutuhan.
Tips Aman Mengelola Keuangan Saat Ramadan
Yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan ini, adalah:
Merencanakannya dengan matang, dan jangan sekali-kali menerapkan prinsip 'NANTI SAJALAH!!!'
Terdapat beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mengelola keuangan tidak hanya saat Ramadan saja, dengan mengutip apa yang disampaikan Muhamad Ichsan, Konsultan Perencana Keuangan dari Prime Planner, yaitu:
Pertama, biasakan untuk berpikir jangka panjang.
Penelitian AC Nielsen di Asia Tenggara, membuktikan bahwa gaji kaum profesional Indonesia umumnya lebih rendah bila dibandingkan dengan para profesional di negara lain. Namun tingkat konsumsi mereka lebih tinggi.
Jika punya uang, mereka ini cenderung konsumtif dan lebih banyak membelanjakannya. Perkara esok tak punya uang, itu urusan nanti. Umumnya mereka tidak punya bayangan jika ditanya tentang rencana 10 sampai 20 tahun ke depan, tapi inilah perencanaan keuangan.
Kedua, menabung dulu, belanja belakangan.