Hidup adalah pilihan, entah hanya menjadi seorang karyawan atau memilih berwirausaha sendiri, semua itu adalah pilihan. Yang menjadi masalah sebenarnya hanya satu, yaitu saat melihat apa yang didapatkan orang lain lebih baik, misalnya merasa orang lain lebih kaya, lebih enak, lebih sukses dan berbagai kata lebih lainnya.Â
Bahkan banyak jebakan kata yang bila tidak diteliti dan dipikirkan lebih dalam malah akan menjebak kita, apalagi kalau kita berada dalam kondisi emosional tinggi. Begitu pula kali ini, awas jebakan kata "Jangan mau jadi orang gajian terus", menjadi rentetan kata yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan sesutau, apalagi hal tersebut berkaitan dengan kehidupan keluarga.
Beberapa waktu lalu, saya sempat didatangi beberapa kawan, pembicaraan pun berkisar tentang pekerjaan yang dijalaninya sekarang dan keinginan yang menggebu-gebu untuk membuka usaha sendiri.Â
Saya pun memaklumi berbagai alasan yang disampaikan mereka terkait tempat bekerja atau pun kondisi bekerjanya, dan alasan ingin menjadi seorang entrepreneur pun menjadi salah satu alasan untuk terbebas dari kungkungan rutinitas pekerjaan, seperti beban target, pekerjaan yang tumpang tindah dan berbagai hal penyebabnya.
Menjadi Seorang Karyawan pun Tidak Masalah
Siapa bilang menjadi karyawan tidak prestise? Yang mengatakan tidak prestise, berati sebenarnya dirinya belum meyakini bahwa pekerjaan tersebut yang dilakoninya sebenarnya diharapkan dan diimpikan orang lain. Dan tidak sadar juga bahwa pendapatan halal yang diperolehnya bisa memberikan kehidupan untuk keluarganya atau orang-orang di sekitarnya.
Yang menjadi masalah sebenarnya, saat Anda mulai terjebak dengan permainan kata-kata atau situasi yang dimainkan orang lain, apalagi bila Anda tidak memiliki keyakinan yang kuat dan juga rasa percaya diri yang kurang yang membuat Anda mulai melihat bahwa tempat bekerjanya tidak cocok dan harus keluar untuk mendapatkan kehidupan lebih baik.
Dan ini yang terjadi saat ini, seperti analogi:
Jangan meludahi sumur yang Anda minum airnya.
Ini yang sering saya sampaikan, apabila Anda masih butuh dengan gaji atau pun berbagai fasilitas yang Anda dapatkan di perusahaan atau instansi tempat Anda bekerja, maka jangan sekali-kali meludahi bahkan mengencingi sumur yang Anda ambil airnya.
Analogi tersebut sama halnya dengan orang yang masih bekerja di sebuah perusahaan atau pun instansi, yang mendapatkan gaji besar dengan semua fasilitas yang didapatkannya, namun hobinya menjelek-jelekkan perusahaan atau instansi tempat dia bekerja. Tipikial orang seperti ini biasanya senang mengeluh, oportunis dan tidak bertanggung jawab.
Percayalah teman, orang seperti ini biasanya hanya "OMDO" atau omong doang, ingin keluar dari pekerjaan dengan alasan membuka usaha sendiri namun tidak akan dilakukan. Bahkan pun kalau ternyata benar keluar dan membuka usaha sendiri, yakin usaha yang dibukanya tidak akan lama, karena apa? Karena dirinya tidak memiliki passion. Bahkan bisa ditebak, di tempat usahanya yang lama dia tidak akan bisa memberikan ide atau perbaikan untuk perusahaan.
Jadi pintar-pintarlah mencari teman atau komunitas, karena hal ini akan membawa perubahan pada diri Anda entah positif atau pun negatif. Dan hati-hati pula dengan berbagai ajakan, provokasi atau pun tawaran, misalanya untuk resign atau keluar dari pekerjaan tanpa alasan yang kuat.
Keluar dari pekerjaan tanpa alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, yakinlah hal itu akan merugian keluarga, hidup dan diri Anda sendiri. Begitu banyak contoh orang-orang atau teman-teman yang terprovokasi ajakan teman atau mengikuti seminar atau tawaran bekerja sendiri, namun tanpa satu pertimbangan, perencanaan dan upaya yang kuat dan pada akhirnya menyesal karena gagal.
Di masa resesi setelah wabah pandemi Covid-19 ini berakhir, menjadi karyawan sepertinya masih worth it, apalagi di tengah resesi yang tidak tahu bagaimana jalan keluarnya saat ini.
Masih Jadi Karyawan Tetapi Ingin Membuka Usaha Sendiri, Kenapa Tidak?
Bila kata-kata "jangan mau jadi orang gajian terus" ini masih mengganggu pikiran Anda dan Anda ingin membuka usaha sendiri, maka saran Saya adalah:
Jangan langsung resign, tanpa Anda mempersiapkan usaha tersebut dengan matang.
Salah satu cara agar Anda yakin adalah mempersiapkan usaha yang ingin Anda bangun sedini mungkin, antara lain:
- Sambil bekerja, Anda bisa membangun usaha Anda di luar waktu jam kerja, atau setelah pulang kerja.
- Jangan fokus dalam usaha yang Anda bangun, saat masih jam kerja (di berbagai referensi, bisa disebut Anda korupsi waktu jam kerja, jadi tidak barokah lho).
- Persiapkan dana cadangan, seperti dana cadangan untuk hidup (bila Anda sudah berkeluarga, persiapkan minimal 6 kali gaji, untuk jaga-jaga bila usaha yang Anda bangun tidak sesuai yang diharapkan) dan siapkan juga dana untuk menambah stock kalau usaha Anda bergerak di bidang perdagangan.
- Perbanyak relasi, bisa melalui ikut komunitas, atau pun acara-acara tertentu, untuk bisa mengenalkan usaha.
Yang tidak kalah pentingnya, adalah jangan meremehkan hal kecil, apalagi untuk usaha baru yang akan Ada bangun dan buka.
Setelah Memutuskan Keluar dari Pekerjaan dan Membuka Usaha Sendiri
Keputusan sudah diambil, di poin ini Anda sudah memutuskan untuk bekerja sendiri, maka pilihan Anda adalah bagaimana caranya usaha yang Anda bangun bisa bertahan hidup, dan memperbesar usaha.
Yang patut disadari adalah harapan memiliki bisnis, tidak hanya sekedar membuka bisnis dan berharap konsumen datang sendiri, namun banyak hal yang mempengaruhi kehidupan bisnis Anda.
Dalam posisi di awal ini, kesabaran sangat dibutuhkan, karena belum tentu hasil yang diharapkan langsung besar, apalgi kalau usaha baru dibuka dan baru dikenal. Pada kondisi inilah dana cadangan yang dipersiapkan di atas menjadi sangat berguna.
Kalau pun sudah berjalan dan mulai memberikan hasil, jangan ambil semua hasilnya untuk kebutuhan dan gaya hidup, namun sisihkan kembali menjadi beberapa pos, misalnya pos dana darurat, dana inventasi dan juga dana lain-lain sesuai kebutuhan dan rencana bisnis selanjutnya.
Mungkin ini sedikit catatan dan saran untuk Anda yang saat ini masih terombang-ambing dalam sebuah keputusan. Untuk catatan pengembangan bisnis akan disampaikan dalam catatan selanjutnya.Â
Semoga informasi tentang awas jebakan kata "Jangan mau jadi orang gajian terus" ini bermanfaat dan memberikan masukan dan memperkuat keyakinan untuk Anda dan juga tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Salam sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H