Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Awas Jebakan Kata "Jangan Mau Jadi Orang Gajian Terus"

4 April 2023   06:58 Diperbarui: 4 April 2023   08:34 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi pintar-pintarlah mencari teman atau komunitas, karena hal ini akan membawa perubahan pada diri Anda entah positif atau pun negatif. Dan hati-hati pula dengan berbagai ajakan, provokasi atau pun tawaran, misalanya untuk resign atau keluar dari pekerjaan tanpa alasan yang kuat.

Keluar dari pekerjaan tanpa alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, yakinlah hal itu akan merugian keluarga, hidup dan diri Anda sendiri. Begitu banyak contoh orang-orang atau teman-teman yang terprovokasi ajakan teman atau mengikuti seminar atau tawaran bekerja sendiri, namun tanpa satu pertimbangan, perencanaan dan upaya yang kuat dan pada akhirnya menyesal karena gagal.

Di masa resesi setelah wabah pandemi Covid-19 ini berakhir, menjadi karyawan sepertinya masih worth it, apalagi di tengah resesi yang tidak tahu bagaimana jalan keluarnya saat ini.

Masih Jadi Karyawan Tetapi Ingin Membuka Usaha Sendiri, Kenapa Tidak?

Bila kata-kata "jangan mau jadi orang gajian terus" ini masih mengganggu pikiran Anda dan Anda ingin membuka usaha sendiri, maka saran Saya adalah:

Jangan langsung resign, tanpa Anda mempersiapkan usaha tersebut dengan matang.

Salah satu cara agar Anda yakin adalah mempersiapkan usaha yang ingin Anda bangun sedini mungkin, antara lain:

  • Sambil bekerja, Anda bisa membangun usaha Anda di luar waktu jam kerja, atau setelah pulang kerja.
  • Jangan fokus dalam usaha yang Anda bangun, saat masih jam kerja (di berbagai referensi, bisa disebut Anda korupsi waktu jam kerja, jadi tidak barokah lho).
  • Persiapkan dana cadangan, seperti dana cadangan untuk hidup (bila Anda sudah berkeluarga, persiapkan minimal 6 kali gaji, untuk jaga-jaga bila usaha yang Anda bangun tidak sesuai yang diharapkan) dan siapkan juga dana untuk menambah stock kalau usaha Anda bergerak di bidang perdagangan.
  • Perbanyak relasi, bisa melalui ikut komunitas, atau pun acara-acara tertentu, untuk bisa mengenalkan usaha.

Yang tidak kalah pentingnya, adalah jangan meremehkan hal kecil, apalagi untuk usaha baru yang akan Ada bangun dan buka.

Setelah Memutuskan Keluar dari Pekerjaan dan Membuka Usaha Sendiri

Keputusan sudah diambil, di poin ini Anda sudah memutuskan untuk bekerja sendiri, maka pilihan Anda adalah bagaimana caranya usaha yang Anda bangun bisa bertahan hidup, dan memperbesar usaha.

Yang patut disadari adalah harapan memiliki bisnis, tidak hanya sekedar membuka bisnis dan berharap konsumen datang sendiri, namun banyak hal yang mempengaruhi kehidupan bisnis Anda.

Dalam posisi di awal ini, kesabaran sangat dibutuhkan, karena belum tentu hasil yang diharapkan langsung besar, apalgi kalau usaha baru dibuka dan baru dikenal. Pada kondisi inilah dana cadangan yang dipersiapkan di atas menjadi sangat berguna.

Kalau pun sudah berjalan dan mulai memberikan hasil, jangan ambil semua hasilnya untuk kebutuhan dan gaya hidup, namun sisihkan kembali menjadi beberapa pos, misalnya pos dana darurat, dana inventasi dan juga dana lain-lain sesuai kebutuhan dan rencana bisnis selanjutnya.

Mungkin ini sedikit catatan dan saran untuk Anda yang saat ini masih terombang-ambing dalam sebuah keputusan. Untuk catatan pengembangan bisnis akan disampaikan dalam catatan selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun