Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengingat Lucunya Keseruan Masa Kecil Saat Ramadan

2 April 2023   09:49 Diperbarui: 2 April 2023   10:15 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: anakui.com)

Beda dahulu, beda sekarang. Mungkin itu yang menjadi tema utama kali ini, di bulan Ramadan yang penuh rahmat dan berkah ini, selain menjalankan ibadah sebagai satu rangkaian dalam menjalankan puasa Ramadan. Ada yang menarik, yaitu dengan aktivitas anak-anak saat di bulan Ramadan, tentunya kalau berbicara tentang nostalgia, tentu Anda akan tertawa mengingat lucunya keseruan masa kecil saat Ramadan yang sangat berbeda jauh dengan aktivitas anak-anak jaman sekarang.

Banyak sekali hal menarik, hal lucu, hal yang mungkin kalau dibicarakan akan membuat malu kita sendiri, mengingat hal konyol yang pernah kita buat saat masih kecil. Dan itu semua sangat menyenangkan bila diingat. Dahulu sebelum adanya gadget, semua dilakukan bersama teman-teman, entah mengisi kekosongan waktu saat libur Ramadan, atau pun saat harus masuk sekolah karena aktivitas Pondok Ramadan.

Tentunya berbicara nostalgia, banyak sekali aktivitas yang dilakukan untuk mengisi waktu saat Ramadan sebagai anak-anak. Mengingat momen tersebut menjadi satu dengan momen manis bersama Almarhum Ayah Ibu yang selalu membersamai kami, bahkan jeweran karena kenakalan kami tentu sangat membekas sampai saat ini yang membuat hal tersebut menjadi memori manis yang selalu dikenang.

Ada banyak sekali keseruan aktivitas dan momen saat masa kecil dulu, antara lain:

1. Menunggu takjil gratis di masjid.

Ini nih yang paling ditunggu anak-anak saat itu, bahkan banyak yang rela menunggu di masjid setelah mengaji  ba'da Ashar. Tentu saja yang membuat anak-anak kecil tertarik saat itu adalah kurma yang enak ditambah gorengan yang saat itu masih terasa mewah untuk kami anak-anak kecil yang hidup di kampung.

Ilustrasi menunggu takjil (Sumber: blog-prihutama.blogspot.com)
Ilustrasi menunggu takjil (Sumber: blog-prihutama.blogspot.com)

Rasa manis kurma, ditambah nikmatnya kue sederhana cukup membuat kami betah untuk selalu di masjid. Bahkan para orang tua sampai menjemput anak-anak ke masjid untuk segera berbuka di rumah.

2. Membuat meriam bambu.

Ini nih yang paling seru untuk anak-anak kecil di era tahun 80 sampai 90-an, yaitu membuat meriam atau mercon bambu, yang lebih dikenal dengan "Meriam bumbung". Maka kami segera berangkat ke kebun mencari bambu yang sudah tua, saat itu masih sangat banyak bambu di kebun, bambu kemudian dipotong, dan dilubangi pada bagian -nya atau pada bagian ujung pangkal sebagai bagian untuk mengisi karbit.

Bermain meriam bambu (Sumber: merdeka.com)
Bermain meriam bambu (Sumber: merdeka.com)

Dan sejak itu, meriam bambu buatan sendiri bisa dipakai, hanya dengan bermodalkan karbit, kami menggunakan batang bambu tersebut untuk perang meriam dengan teman-teman kampung. Suaranya yang menggelegar membuat suasana masa kecil saat Ramadan sangat menyenangkan.

3. Antri meminta tanda tangan setelah sholat tarawih.

Era tahun  80 sampai 90-an menjadi era yang menarik dan unik, diantara berbagai keseruan yang dilakukan saat masih kecil adalah meminta tanda tangan pada imam sholat setelah tarawih. Tentu bagi anak-anak dahulu hal ini dilakukan dengan penuh antusias, bahkan antri tanda tangan pun menjadi nostalgia yang sangat lucu.

Antri tanda tangan (Sumber: berbaginews.com)
Antri tanda tangan (Sumber: berbaginews.com)

Buku kegiatan Ramadan dulu sepertinya hanya untuk anak SD dan SMP dan menjadi hal wajib dan harus dibawa saat akan mengikuti shalat tarawih, biasanya sih berisi catatan apa saja yang sudah dilakukan secara harian, termasuk meminta tanda tangan setelah sholat tarawih.

4. Sembunyi-sembunyi makan kue bersama teman.

Siapa yang pernah mengalaminya? Sepertinya semua pernah ya, janji untuk belajar puasa sampai pukul 12, tapi membawa makanan kecil atau sekedar permen dan secara sembunyi-sembunyi makan sedikit kue tadi.

Ilustrasi (Sumber: okezone.com)
Ilustrasi (Sumber: okezone.com)

Sungguh kalau mengingat hal ini, hati menjadi malu tidak terkira. Apalagi saat ketahuan tetangga kalau kita sengaja mokel (istilah Jawa untuk membatalkan puasa).

5. Jalan-jalan setelah sholat Subuh bersama teman.

Di antara berbagai aktivitas di atas, terdapat satu lagi kegiatan yang sering kami lakukan bersama teman-teman, yaitu menikmati jalan-jalan setelah sholat Subuh.

Ilustrasi (Sumber: anakui.com)
Ilustrasi (Sumber: anakui.com)

Jalan-jalan keliling kampung memang sengaja kami lakukan karena untuk menghindari tidur lagi setelah sholat Subuh, ditambah lagi, banyak teman-teman yang senang menikmati jalan-jalan saat itu.

Sebenarnya begitu banyak aktivitas menarik bahkan lucu. Semoga sedikit catatan nostalgia "mengingat lucunya keseruan masa kecil saat Ramadan" ini menarik dan menghibur kita semua, dan mengingatkan keindahan kehidupan tanpa gadget, hingga bisa beraktivitas bersama teman dengan penuh kegembiraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun