Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Jemaah Islam Aboge di Kabupaten Probolinggo Baru Menjalankan Puasa Ramadan Hari Ini

24 Maret 2023   10:31 Diperbarui: 24 Maret 2023   11:15 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jamaah Aboge (Sumber: KOMPAS.com/Fadlan Mukhtar)

Sebenarnya apakah Islam Aboge itu?

Islam Aboge adalah suatu keyakinan dan cara keberagamaan dengan yang memiliki sifat dan juga karakter yang berbeda dengan keberagamaan (Islam) yang diyakini oleh kebanyakan masyarakat Probolinggo.

Kata "Aboge" sendiri berasal dari sejarah lahir jemaah ini yang bertepatan dengan 'tahun Alif, hari Rabo Wage'.

Bahkan menurut Koentjaraningrat, Islam Aboge Probolinggo lebih memperlihatkan sebagaai "Agama Jawi".

Berdasarkan catatan dari Haqqul Yakin, yang merupakan Dosen dari Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong, Kraksaan dalam Humanistika, Januari 2018, disampaikan bahwa:

Secara umum terdapat dua pemahaman tetang keislamanan yang berbeda yang berkembang di Kabupaten Probolinggo, yaitu Islam (yang menyatakan dirinya) sebagai ahlus sunnah wal jammah yang dianut kebanyakan masyarakat Probolinggo dan Islam Aboge.

Sebutan Aboge menurut Haqqul Yakin disebut yang dilatarbelakangi oleh praktek-praktek keagamaan yang merujuk pada angka-angka dan warna magis yang disebut dengan Petangan Jawi, yaitu perhitungan baik buruk yang dilukiskan dalam lambang dan watak suatu hari, tanggal, bulan, tahun, pranatamangsa wuku dan masih banyak lainnya.

Di tanah Jawa, terdapat tiga model kalkulasi nasib dan juga cara untuk menguji keberuntungan, antara lain:

  • Lanang sejati dengan tokohnya Yudhistira.
  • Kejawen dengan tokohnya Pendowo Limo.
  • Aboge dengan tokohnya Ajisaka.

Maka model hitung-hitungan yang diadopsi oleh Islam Aboge Probolinggo adalah dari Ajisaka. Pola perhitungan yang dimiliki pun sudah dilengkapi dengan rumus yang dianggapnya paten, maka jemaah ini sudah bisa menetapkan, misalnya hari raya untuk jangka waktu puluhan tahun lamanya.

Begitu pula dengan pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan seperti saat ini. Sesuai perhitungan maka rumus yang digunakan adalah rumus yang sudah turun temurun, dengan rumus Donemro (Romadon Enem Loro), yaitu hari keenam dan pasaran yang kedua dari Ahad Pon, sehingga perhitungan awal Ramadhan menurut Jemaaah Aboge jatuh pada hari Jumat Wage hari ini (24 Maret 2023).

Dalam kalender Aboge, setiap satu windu terdiri atas Alif, Ha, Jima Awa, Za atau Je, Dal, Ba atau Be. Wawu dan Jim Akhir.

Selain itu, Aboge juga mengenal adanya Kalender Jawa, seperti Pon, Wage, Legi, Kliwon dan juga Pahing.

Semoga sedikit informasi tentang "Jemaah Islam Aboge di Kabupaten Probolinggo baru menjalankan Puasa Ramadan hari ini" bermanfaat dan menjadi referensi tentang tradisi dan budaya lokal Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun