Dalam buku satu ini, ternyata terdapat kisah Ikal yang diselipkan dalam buku ini, maka menjadi lebih baik juga kalau Anda membaca buku Tetralogi Laskar Pelangi sebelum melanjutkan buku ini.
Baca juga: "Edensor" Sebuah Kisah Tetralogi Laskar Pelangi dalam Resensi Novel.
Kisah Ikal yang disampaikan juga tidak jauh-jauh dari kisah cinta dan juga tentang harapan pada seorang gading, A Ling, yang menjadi cinta pertamanya. Cinta pada sosok A Ling pun sanggup membawa Ikal pada sesuatu yang tidak waras, dan juga rasa cemburunya pada Zinar menjadi hal yang lucu apalagi setelah terbuka tabir bahwa sebenarnya Zinar adalah sahabat paman A Ling, dan A Ling hanya karyawan biasa di toko milik Zinar.
Novel Kedua "Cinta di Dalam Gelas"
Pada dwilogi yang kedua ini, menceritakan dan menggamarkan kehidupan msyarakat Budaya Melayu Belitung yang ternyata senang menikmati waktu sambil nongkrong di warung kopi dan bermain catur, ditambah dengan mengkritik Pemerintah dan mengenang masa lau.
Pada buku kedua ini, juga tidak jauh dari kisah dan perjalanan cinta, tetapi perjalanan cinta Si Enong ini mengalami kegagalan di tengah jalan karena sifat kasar suami.
Dari kisah kedua ini, memberikan sebuat semangat dan motivasi untuk bangkit yang diceritakan dari kisah Enong yang ingin menegakkan martabat dan ingin membalas sakit hati dan mengalahkan juara bertahan catur yang ternyata mantan suaminya, yaitu Matarom.
Dan semua kisah itu juga dibumbui hal lucu dengan hadirnya 3 sekawan pembuat onar, yaitu Ikal yang saat memiliki tingkah konyol, Detektif M. Nur dan Preman Kontet.
Dengan bantuan ketiga orang itu Enong, bahkan bisa belajar ke Grand Master Noncha Stronovsky. Dan pada titik akhir Enong berhasil menjadi juara dan mengalahkan Matarom dan mendapat julukan "Maryamah Karpov".
Kisah "Sacrifice, Honesty dan Freedom" dalam Dwilogi Padang Bulan (Resensi  Novel) ini memang menarik yang memberikan banyak pelajaran seperti Enong atau Maryamah yang memiliki sifat sabar, pekerja keras dan pantang menyerah dan juga hikmah positif dalam novel ini yaitu untuk mencapai sukses dibutuhkan belajar, kesabaran dan juga menghargai proses. Semoga sedikit resensi ini bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H