Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

"Sacrifice, Honesty dan Freedom" dalam Dwilogi Padang Bulan (Resensi Novel)

12 Maret 2023   11:40 Diperbarui: 12 Maret 2023   11:56 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dwilogi Padang Bulan "Resensi Novel" (Pict: Dokumen pribadi) 

Masih ingat dengan Tetralogi Laskar Pelangi yang pernah dibahas beberapa waktu lalu? Ternyata ada lagi kisah berbeda, namun sedikit berhubungan dengan novel tersebut. Andrea Hirata sengaja membuat Dwilogi Padang Bulan, yang terdiri atas dua buku, dan dijadikan dalam satu buku, namun tetap dengan kisah yang menarik. Begitu pula dengan tema kali ini "Sacrifice, Honesty dan Freedom" dalam Dwilogi Padang Bulan (Resensi  Novel) yang ingin membuka tabir hubungan kisah Ikal dalam Tetralogi Laskar Pelangi dan Ikal dalam Dwilogi Padang Bulan ini.

Terdapat dua judul buku dalam satu buku Dwilogi Padang Bulan ini, yaitu "Padang Bulan dan  Cinta di Dalam Gelas". Bisa dikatakan kisah yang ada dalam buku ini merupakan kisah lanjutan fantasi sang penulis Andrea Hirata dari Tetralogi Laskar Pelangi.

Terdapat tema yang menjadi inti dalam Dwilogi ini, yang mengsisahkan tentang Enong dan Ikal yang memperjuangkan hidupnya dengan segala kehidupannya. Dan juga  tentang kekuatan perempuan dan juga kekuatan cita-cita yang diimpikan Enong yang menunjukkan sebuah harapan bagi seorang wanita Melayu tradisional dengan keadaan ekonomi yang di bawah rata-rata.

Informasi Buku:

  • Judul: Dwilogi Padang Bulan.
  • Penulis: Andrea Hirata.
  • Penerbit: PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta.
  • Tahun terbit : Cetakan I,  Juni 2010, Cetakan II Agustus 2010.
  • Tebal buku: xiv + 253 halaman (Padang Bulan); viii + 265 halaman (Cinta di Dalam Gelas)
  • ISBN: 978-602-8811-09-5.

Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas dalam Resensi Buku

Novel Pertama "PADANG Bulan" diawali dengan seorang Enong, gadis kecil yang masih berusia 14 tahun. Enong sangat menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Namun semua impiannya musnah dan harus terbang tak tersisa saat sosok ayah yang disayanginya Zamzani, meninggal dunia mendadak, tertimbun tanah saat mencari timah.

Sejak detik itu, kehidupan pun berubah, bagaimana bisa peran ayah yang harus dipegang seorang lelaki harus pindah ke bahu Enong yang juga harus membantu ibu dan adik-adiknya untuk bisa menyambung hidup. Semua tidak mudah, dan pada akhirnya menjadikan Enong harus melamar pekerjaan meskipun pada akhirnya tidak ada yang mau menerima karena semua menganggap Enong hanyalah seorang anak kecil.

Novel Pertama
Novel Pertama "PADANG Bulan" (Pict: Dokumen pribadi) 

Keterpaksaan dan dipaksa oleh kondisi bahwa hidup terus berjalan, membuat Enong mau tidak mau harus ikut menambang timah, dan menjadikan dirinya seorang penambang perempuan pertama di Belitung.

Tentu saja bukan Enong bila tidak memiliki semangat yang keras, setelah menambang, Enong masih membuka Kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata, yang pernah dibelikan sang ayah, "Zamzani". Dan hanya kamus satu miliar itu sebagai teman setianya.

Sacrifice, Honesty dan Freedom

Beberapa kata itu telah memukau Enong, meskipun tidak tahu artinya, namun sanggup memberi kekutan untuk menjalani hidupnya.

Dalam buku satu ini, ternyata terdapat kisah Ikal yang diselipkan dalam buku ini, maka menjadi lebih baik juga kalau Anda membaca buku Tetralogi Laskar Pelangi sebelum melanjutkan buku ini.

Baca juga: "Edensor" Sebuah Kisah Tetralogi Laskar Pelangi dalam Resensi Novel.

Kisah Ikal yang disampaikan juga tidak jauh-jauh dari kisah cinta dan juga tentang harapan pada seorang gading, A Ling, yang menjadi cinta pertamanya. Cinta pada sosok A Ling pun sanggup membawa Ikal pada sesuatu yang tidak waras, dan juga rasa cemburunya pada Zinar menjadi hal yang lucu apalagi setelah terbuka tabir bahwa sebenarnya Zinar adalah sahabat paman A Ling, dan A Ling hanya karyawan biasa di toko milik Zinar.

Novel Kedua "Cinta di Dalam Gelas"

Pada dwilogi yang kedua ini, menceritakan dan menggamarkan kehidupan msyarakat Budaya Melayu Belitung yang ternyata senang menikmati waktu sambil nongkrong di warung kopi dan bermain catur, ditambah dengan mengkritik Pemerintah dan mengenang masa lau.

Pada buku kedua ini, juga tidak jauh dari kisah dan perjalanan cinta, tetapi perjalanan cinta Si Enong ini mengalami kegagalan di tengah jalan karena sifat kasar suami.

Novel kedua Cinta di Dalam Gelas  (Pict: Dokumen pribadi) 
Novel kedua Cinta di Dalam Gelas  (Pict: Dokumen pribadi) 

Dari kisah kedua ini, memberikan sebuat semangat dan motivasi untuk bangkit yang diceritakan dari kisah Enong yang ingin menegakkan martabat dan ingin membalas sakit hati dan mengalahkan juara bertahan catur yang ternyata mantan suaminya, yaitu Matarom.

Dan semua kisah itu juga dibumbui hal lucu dengan hadirnya 3 sekawan pembuat onar, yaitu Ikal yang saat memiliki tingkah konyol, Detektif M. Nur dan Preman Kontet.

Dengan bantuan ketiga orang itu Enong, bahkan bisa belajar ke Grand Master Noncha Stronovsky. Dan pada titik akhir Enong berhasil menjadi juara dan mengalahkan Matarom dan mendapat julukan "Maryamah Karpov".

Kisah "Sacrifice, Honesty dan Freedom" dalam Dwilogi Padang Bulan (Resensi  Novel) ini memang menarik yang memberikan banyak pelajaran seperti Enong atau Maryamah yang memiliki sifat sabar, pekerja keras dan pantang menyerah dan juga hikmah positif dalam novel ini yaitu untuk mencapai sukses dibutuhkan belajar, kesabaran dan juga menghargai proses. Semoga sedikit resensi ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun