Tema kali ini sedikit menarik, yaitu belajar dari kegagalan bisnis kuliner. Ada apa dengan bisnis kuliner? Mengapa yang dibahas bukan bisnis yang lainnya? Karena bisnis inilah yang saat ini sedang booming. Bahkan banyak yang saat ini masih menjadi karyawan yang juga memilih bisnis ini sebagai sampingan, dan juga mereka yang memutuskan resign, lebih memilih bisnis kuliner sebagai salah satu cara untuk bisa mendapatkan penghasilan.
Memang bisnis kuliner ini memang menarik, namun banyak diantaranya yang tertarik, namun tidak lama bisnis yang dibukanya itu pun tidak terdengar gaungnya.
Hal ini pula yang sempat kami diskusikan dengan beberapa teman yang saat ini sudah berkecimpung dalam bisnis kuliner. Tentunya banyak contoh pemilik bisnis atau business owner berbagai jenis kuliner yang harus menutup bisnisnya dengan berbagai alasan.
Pada dasarnya, kalau hanya membuka bisnis kuliner ini sangat mudah, apalagi bagi Anda yang memiliki modal besar, "MEMBUKA"-nya yang perlu digaris bawahi, namun yang lebih sulit adalah mempertahankan bisnis, mempertahankan pelanggan, bagaimana agar pelanggan yang pergi mau kembali dan masih banyak hal yang harus dilakukan. Ini pula yang tidak disadari para pemilik bisnis kuliner pemula yang sering tidak mempercayai apa yang disampaikan.
Seperti saat ini, begitu banyak orang yang ingin membuka caf atau tempat makan dengan asumsi bisa segera dibuka dan bisa mendapatkan penghasilan, padahal banyak hal yang harus diperhatikan.
Saya sedikit mengutip apa yang disampaikan Mas Aditya Nugroho seorang Coach dari Akademi Pengusaha, yang menyampaikan 10 kesalahan Business Owner yang bisa menjadi pedoman bagi Anda pemilik bisnis yang masih pemula atau pun yang sudah berpengalaman, minimal sebagai masukan untuk Anda, apalagi di tengah kondisi bisnis yang tidak menentu seperti saat ini.
Baca juga: Pentingnya Packaging dalam Sebuah Produk Kuliner.
Terdapat 10 kesalahan Business Owner yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Membuka bisnis dengan menyediakan sesuatu yang tidak diinginkan pasar.