Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menyelaraskan Aset Digital dengan B2B Marketplace

24 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 24 Januari 2023   10:01 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pict: Pixabay.com/NicoElNino )

Berbeda dengan pelaku usaha kecil atau UMKM, mereka tidak memahami bagaimana mengoptimalkan iklan di internet, atau bagaimana agar produk yang dijualnya bisa nangkring di halaman pertama Google, atau bahkan mereka tidak memahami tentang SEO. Hal inilah yang menjadi tugas kita yang peduli dalam pengembangan UMKM untuk mengembangkan asset digital tersebut.

Kondisi dan situasi saat ini dengan pola hidup baru atau new normal, menjadikan asset digital menjadi salah satu strategi yang tepat untuk membantu UMKM bangkit. Aset digital ini memiliki peran penting agar UMKM bisa sukses dan bisa naik kelas (kumparan.com), antara lain:

  1. Bisa menghubungkan ke konsumen dengan mudah.
  2. Bisa melacak perilaku konsumen
  3. Memperluas pangsa pasar.
  4. Menekan biaya marketing yang dilakukan secara konvensional.
  5. Akan dipandang sebagai perusahaan yang semakin kompetitif di era digital saat ini.

Membangun B2B Marketplace dengan Digital Aset Manegement 

Ide membantu para pengusaha kecil, khususnya yang memprodukasi bahan baku, entah dari sektor pertanian, peternaikan, perikanan dan sektor lainnya menjadi ide utama untuk membantu mereka dengan membangun sebuah konsep terintegrasi. Untuk itu disinilah peran kita sebagai penengah yang juga membantu para pengusaha UMKM khususnya mikro agar bisa bergerak, tentunya dalam kondisi saat ini bisa bertahan saja bagi mereka sudah luar biasa.

Dengan fokus pada B2B Marketplace yang merupakan "business to business" yaitu salah satu model bisnis yang hanya fokus pada penjualan produk atau pelayanan untuk perusahaan lain bukan pada konsumen individual, maka konsep digital asset managemen untuk membantu pelaku UMKM akan menjadi lebih terintegrasi, sehingga orientasi B2B akan mendukung pengusaha kecil melalui produk, seperti bahan baku, suku cadang, layanan konsultasi, layanan pengembangan website, layanan pemasaran dan berbagai layanan lainnya yang fokus untuk membantu UMKM dalam menjual produk.

Dengan fokus pada konsep B2B, maka dibutuhkan sebuah tool atau alat atau bisa juga infrastruktur untuk menjaga agar data tetap terjaga. Setelah membangun asset digital di website blog atau landing page dan mengisinya dengan berbagi content marketing, maka agar data tersebut tetap aman maka dibutuhkan sebuah wadah untuk menjaga direktori bisnis dan berbagai content agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, seperti hilang atau bahkan hal terburuk dicuri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Bisa diakui bahwa konsep B2B Marketing atau Business to Business Marketplace ini menjadi sebuah konsep baru dalam bisnis, ide ini adalah sebuah penggambaran dari proses bisnis untuk menggambarkan tentang pemasaran bisnis, pemasaran industri bahkan pemasaran organisasi.

Konsep B2B sebenarnya sangat sederhana yaitu sebuah bisnis yang menjual produk atau jasa pada bisnis lainnya. Hal berbeda bila dibandingkan dengan konsep B2C atau Business to Consumer yang merupakan bisnis yang menjual produk atau jasa ke konsumen.

Tentunya target pasar yang dilakukan antara B2B dan B2C berbeda. Pelaku bisnis yang menggunakan konsep B2B akan menjual produk atau jasanya pada retailer atau sesama pelaku bisnis lainnya. Sedangkan pelaku bisnis dengan konsep B2C akan menjual produk atau jasanya langsung kepada konsumen. Dengan perbedaan konsep tersebut, maka jumlah pelaku bisnis yang menggunakan konsep B2B jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan pelaku bisnis B2C, hal ini disebabkan target pasarnya yang berbeda.

Implentasi B2B Marketplace 

Terdapat hubungan yang jelas antara asset digital, membangun UMKM, B2B Marketing dan memiliki direktori bisnis untuk membangun kerajaan bisnis. Seperti kita ketahui bersama, untuk membangun asset produktif yang bisa menghasilkan pasti membutuhkan proses, tidak serta merta dalam sehari semalam bisa langsung menghasilkan, hal ini berlaku juga dengan asset digital yang sedang dibangun, perlu sebuah proses untuk mengenalkan asset digital tersebut, apalagi fokus yang ingin dijangkau adalah konsep B2B yang membutuhkan data riil yang sangat luar biasa.

Ilustrasi proses B2B (Pict: Infografis diolah)
Ilustrasi proses B2B (Pict: Infografis diolah)

Proses membangun asset digital dengan konsep B2B bisa dilakukan meski dengan data dan informasi yang terbatas, hal yang bisa dilakukan adalah:

  • Membangun website perusahaan yang menunjukkan informasi perusahaan kita.
  • Membuat landing page yang bisa menunjukkan produk apa saja yang dijual dengan melengkapinya dengan berbagai informasi yang lengkap, termasuk diantaranya testimoni pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun