Mohon tunggu...
Firman Budianto
Firman Budianto Mohon Tunggu... Lainnya - Young marine engineer

Enthusiastic, creative, and reliable young marine engineer. Passionate with book, novel and story.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Indonesia Punya Masalah Sendiri dengan Illegal Fishing

2 Oktober 2021   14:49 Diperbarui: 2 Oktober 2021   14:52 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Ikan di laut Jakarta Photo by Tim Shepherd on Unsplash   

Dan dikonfirmasi oleh presiden Jokowi (2016)  yang menyatakan praktik penangkapan ikan secara illegal atau illegal fishing  selama ini sangat merugikan Indonesia dengan nilai kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian ikan mencapai 20 milliar US dollar atau sekitar 260 triliun. Dan dilansir dari katadata.co.id (2016) akibat dari illegal fishing ini juga menurunkan eksploitasi ikan di Indonesia sekitar 30-35 persen.

Dengan terus terjadinya illegal fishing di perairan Indonesia tiap tahunnya, pemerintah Indonesia memperkuat sistem pertahanannya dengan menggunakan teknologi Vessel Monitoring System (VMS) atau Sistem Pemantauan Kapal Perikanan. VMS merupakan sistem pemantauan dan pengawasan kapal perikanan yang menggunakan satelit yang dipasang pada kapal. 

Namun penggunaan VMS ini masih memiliki kekurangan seperti teknologi VMS dapat dimatikan oleh awak kapal (finance.detik.com, 2014). Hal ini disebabkan teknologi VMS juga masih kurang bermanfaat bagi nelayan. 

Untuk itu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan VDMPS (Vessel Detection Monitoring and Protection System) atau teknologi sistem pengawasan, pendeteksian dan penjagaan kapal perikanan. 

Teknologi ini merupakan teknologi dengan memanfaatkan Radar dan AIS (Automatic Identification System) maka kapal kapal asing tidak akan mudah keluar dan masuk perairan Indonesia, karena VDMPS ini akan terpasang bersama AIS di setiap kapal-kapal perikanan Indonesia, dimana dengan penambahan radar akan mendeteksi setiap kapal-kapal asing yang masuk ke wilayah Indonesia, serta dengan menggunakan VDMPS keamanan dan keselamatan kapal perikanan Indonesia terhadap kapal asing akan terjaga. Karena sistem VDMPS ini juga akan terintegrasi langsung ke Badan Keamanan Laut Indonesia (BAKAMLA).

Sistematika Kerja dari VDMPS
Sistematika Kerja dari VDMPS

Cara kerja dari VDMPS ini adalah radar dan AIS yang dipasang di kapal akan menyala terus-terus untuk memberikan informasi bagi kapal tersebut. 

Ketika radar mendeteksi adanya kapal lain yang masuk wilayah radar. Maka posisi tersebut akan diolah dalam perangkat pengolah data. 

Perangkat pengolah data ini bekerja secara otomatis untuk mengirimkan sinyal kepada stasiun pemantauan (Server) yang ada di darat, menggunakan satelit. 

Di server data dari kapal diolah kembali, jika kapal yang terdeteksi merupakan kapal illegal dengan menggunakan perangkat AIS sebagai acuan, maka kapal tersebut akan dikontak langsung oleh server untuk memeringatkan kapal tersebut, dan mengirimkan data hasil olahannya kepada kapal yang mengirimkan data, dan terhadap kapal patroli BAKAMLA dan juga TNI AU untuk menindak lanjuti kapal asing atau illegal tersebut.

VDMPS ini akan terpasang pada kapal-kapal ikan yang telah diberikan izin untuk berlayar dan menangkap ikan di wilayah Indonesia dan kapal patroli BAKAMLA. Pada kapal akan terpasang radar, AIS, alat pengolah data, transmitter dan receiver. Dan untuk tahap lanjutnya VDMPS ini dapat terpasang di semua kapal yang berbendera Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun