laki-laki, untuk merenungkan sejauh mana kita telah menghargai sosok ibu dalam hidup. Tanpa sosok ibu, hidup kita mungkin akan sangat berbeda. Ibu adalah pilar kekuatan dan kasih sayang dalam keluarga. Hari Ibu, yang diperingati setiap 22 Desember, bukan sekadar momentum untuk memberikan bunga atau ucapan manis. Tetapi juga waktu yang tepat bagi kita, terutama
SIsi lainnya, peran ayah dalam keluarga, jauh lebih besar dari sekadar menjadi tulang punggung ekonomi. Dia adalah panutan, guru, dan sahabat bagi anak-anaknya, khususnya anak perempuan. Cara seorang ayah memperlakukan ibunya, istrinya, dan anak perempuannya, membentuk karakter dan masa depan anak perempuan tersebut.Â
Bagaimana seorang ayah menunjukkan rasa hormat kepada ibunya. Bagaimana ia membangun hubungan dengan istrinya. Bagaimana ia berinteraksi dengan anak perempuannya. Semua itu membentuk karakter anak perempuan.Â
Perspektif Sebagai AnakÂ
Bagi seorang anak laki-laki, ibu adalah sosok yang tak tergantikan. Ia yang mengajarkan langkah pertama dan memberi bimbingan moral yang membentuk karakter. Menghargai ibu sebagai anak berarti tidak hanya menunjukkan rasa terima kasih melalui kata-kata, tetapi juga tindakan nyata.Â
Misalnya, menjadi pendengar yang baik. Membantu meringankan pekerjaannya. Meluangkan waktu untuk berbicara adalah bentuk penghargaan yang bermakna. Kita juga harus memahami bahwa seiring bertambahnya usia, ibu mungkin membutuhkan perhatian yang lebih. Bukan karena ia lemah, tetapi karena beliau layak mendapatkannya.Â
Perspektif Sebagai SuamiÂ
Peran ibu sering kali bersanding dengan peran seorang istri. Di sini, penghargaan terhadap ibu dapat diwujudkan melalui cara seorang laki-laki memperlakukan istrinya. Misalnya, seorang suami menghormati, mendukung, dan berbagi tanggung jawab dengan istrinya. Suami secara tidak langsung menghormati peran keibuan yang diemban istrinya.Â
Dalam keluarga, keharmonisan lahir dari sinergi antara suami dan istri. Memahami perjuangan seorang istri sebagai ibu. Memberikan ruang baginya untuk berkembang, adalah cara terbaik untuk menunjukkan penghargaan. Penting juga untuk menjaga komunikasi terbuka, sehingga harapan dan perasaan dapat disampaikan dengan baik.Â
Perspektif Sebagai AyahÂ
Sebagai ayah, peran kita dalam menghargai ibu adalah dengan menjadi contoh baik bagi anak-anak. Kala seorang ayah memperlakukan ibu dengan hormat, anak-anak khususnya anak perempuan akan belajar nilai yang sama.Â
Menghargai ibu berarti aktif berkontribusi dalam pengasuhan. Menunjukkan kasih sayang kepada ibu di depan anak-anak. Ini tidak hanya menguatkan hubungan dalam keluarga, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif pada anak-anak tentang pentingnya menghargai perempuan.Â
Ciptakan Keluarga Harmonis dan BahagiaÂ
Sebagai ayah, penting untuk menjadi pendengar yang baik bagi pasangan dan anak-anak, sehingga mereka merasa didukung secara emosional. Luangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak-anak, yang menunjukkan bahwa mereka adalah prioritas dalam hidup kita.Â
Selain itu, bagikan tanggung jawab rumah tangga bersama pasangan untuk meringankan beban istri. Tunjukkan penghargaan kepada istri di depan anak-anak agar mereka dapat melihat teladan dalam menghargai perempuan. Bangun hubungan baik dengan keluarga besar dengan mengatur waktu untuk kunjungan atau momen kebersamaan bersama keluarga besar.Â
Bagi bunda, menjaga komunikasi yang terbuka dan penuh kasih sayang dengan suami dan anak-anak adalah kunci untuk menciptakan suasana rumah yang harmonis. Ciptakan suasana rumah yang nyaman dengan mengatur waktu untuk kegiatan bersama, seperti sarapan dan makan malam dengan keluarga.Â
Libatkan anak-anak dalam kegiatan rumah tangga untuk mendidik mereka menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu, jaga hubungan baik dengan keluarga besar melalui silaturahmi atau kegiatan bersama. Beri perhatian kepada tetangga dan rekan kerja, misalnya dengan sikap ramah, berbagi makanan, atau membantu saat mereka membutuhkan.Â
Harmoni dalam KeluargaÂ
Peran ibu tidak berdiri sendiri. Keberhasilan seorang ibu dalam menjalankan perannya seringkali dipengaruhi oleh dukungan dari laki-laki di sekitarnya. Sinergi antara anak, suami, dan ayah menciptakan harmoni yang memperkuat peran ibu dalam keluarga. Chairil Anwar berkata, "Ibu adalah malaikat tak bersayap yang selalu rela berkorban." Namun, "malaikat" ini juga manusia. Ia juga membutuhkan dukungan dan kasih sayang.Â
Akhir dari tulisan ini, momentum hari Ibu sebagai pengingat. bahwa menghargai ibu bukanlah "tugas satu hari". Melainkan perjalanan seumur hidup. Mari kita, para laki-laki, berkomitmen untuk selalu hadir, mendukung, dan mencintai ibu dalam setiap peran yang kita jalani. Dengan tindakan nyata, kita dapat menciptakan keluarga yang harmonis dan bahagia, dimulai dari penghargaan yang tulus kepada sosok ibu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H