Kemampuan Anti Acces Area Denial (A2AD) angkatan bersenjata Tiongkok (PLA) dengan pertahanan udara jarak jauh HQ-22 maupun rudal balistik anti kapal DF-17 menjadi perhatian oleh US Navy.Â
Salah satu cara menangkal kemampuan A2AD adalah dengan merusak proses Kill Chain yaitu rentetan prosedur peluncuran, identifikasi, pentargetan hingga terutama pada tahap Target Cueing atau penguncian target dengan menghindari deteksi sensor, penggunaan jammer dan decoy.Â
Cara lainnya adalah dengan mengembangkan kemampuan offensive jarak jauh dengan teknologi hypersonic yang disebut Command Prompt Strike (CPS) yang memiliki jarak serang 2.875 KM, jarak serang ini melebihi dari kemampuan DF-17. Rudal Conventional Prompt Strike akan dipersenjatai pada kapal perusak atau destroyer jenis Zumwalt Class, dan pada armada kapal selam nuklir, serta peluncur rudal darat oleh US Army (Lagrone, 2023)
4. Manned Unmanned Teaming (MUMT)
Rencana Battle Force Ship Assessment and Requirement (BFSAR) US Navy untuk mengungguli atau mengimbangi kemampuan PLAN juga mengandalkan kapal nirawak baik permukaan maupun selam.Â
Dalam rencana BFSAR terdapat 77 sampai dengan 140 armada Large or Medium Unmanned Surface Vehicle (L/MUSV) atau Kapal Permukaan Besar Nirawak dan Xtra Large Underwater Unmanned Vehicle (XLUUV).Â
Sejak 2016 US Navy telah menguji coba kapal permukaan sedang tanpa awak (MUSV) Sea Hunter yang didesign sebagai Anti Submarine Continous Trail Unmanned Vessel (ACTUV) yaitu kapal nirawak anti kapal selam yang mendeteksi dan mengikuti target secara berkelanjutan.Â
Program lainnya kemudian berkembang seperti Ghost Fleet Overlord dan Program No Manning Required Ship (NOMARS) yang dilengkapi dengan ruang untuk sensor dan persenjataan seperti rudal anti kapal (Parken, 2024).Â
Selain kapal permukaan, US Navy juga menguji coba kapal selam besar nirawak (XLUUV) Orca yang dapat digunakan untuk berbagai misi termasuk penyebar ranjau laut atau mine laying (Parken, 2023).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H