Mohon tunggu...
firly firdian faradina
firly firdian faradina Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Deskripsi dimulai dalam imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

22 Februari 2022   22:46 Diperbarui: 22 Februari 2022   22:53 3314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa ? 

Pengertian perkembangan Bahasa Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Sedangkan bahasa adalah suatu kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain berupa bunyi yang diucapkan, gerakan tubuh dan juga dari ekspresi wajah. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan mengekspresikan perasaan. Perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman dan pertumbuhan bahasa. Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Konsep dasar dalam perkembangan bahasa 

Konsep dasar merupakan pemikiran awal yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman dan inovasi dalam melakukan sesuatu. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa yaitu dengan kegiatan yang dapat menstimulasi kemampuan mendngarkan, berbicara, dan menulis. Ketikan anak belajar bahasa melalui interaksi dengan orang dewasa, anak-anak tidah hanya mempelajari redaksi kata dan kalimat, tetapi juga mempelajari struktur kata dan kalimat itu sendiri. Tujuan dari perkembangan bahasa itu sendiri agar anak dapat mengungkapkan mengekspresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Perkembangan bahasa sangat penting di kembangkan dengan baik pada anak sejak dini karena jika anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa ini nantinya akan berakibat buruk terhadap kehidupan anak nantinya. Karena anak akan sulit dalam berkomunikasi dengan orang lain. 

Teori besar dalam perkembangan bahasa 

Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak. Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan perkernbangan tersebut, sebab pada masa ini, sangat menentukan proses belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi contoh yang baik, memberikan motivasi pada anak untuk belajar dan scbagainya. Orang tua sangat bertanggung jawab alas kesuksesan belajar anak dan seyogyanya selalu berusaha meningkatkan potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal. Adapun tiga pandangan atau teori dalam perkembangan bahasa anak: 

1.Teori Nativis 

Teori ini menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian biologis, sejalan dengan terbukanya kemampuan lingual yang secara genetis telah di programkan. Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah diprogramkan. Jadi lingkungan sama sekali tidak punya pengaruh dalam proses pemerolehan bahasa pertama (acquisition). Para ahli nativis berpendapat bahwa bahasa merupakan pembawaan dan bersifat alamiah dan meyakini bahwa kemampuan berbahasa sebagaimana halnya kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh kematangan otak, beberapa bagian neurologis tertentu dari otak manusia memiliki hubungan dengan perkembangan bahasa, sehingga kerusakan pada bagian tersebut dapat menyebabkan hambatan bahasa. 

2.Teori Behavioristik 

Proses pemerolahan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri si anak, yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Para ahli behavioristik berpendapat bahwa anak dilahirkan tanpa membawa kemampuan apapun. Dengan demikian anak harus belajar melalui pengondisian dari lingkungan sekitar. Pandangan behavioristik dikritik berkenaan dengan kenyataan bahwa anak pada suatu saat dapat membuat suara-suara baru dalam awal perkembangan bahasannya, dan dapat membentuk kalimat-kalimat baru yang berbeda dari yang pernah diajarkan padanya. 

3.Teori Kognitif 

Perkembangan anak secara umum dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak , objek, dan kejadian yang mereka alami dan menyentuh, mendengar, melihat, merasa, dan membau. Vygotsky (1986), mengemukakan bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak berkaitan erat dengan kebudayaan dan masyarakat tempat anak dibesarkan. 

Adapun secara umum perkembangan bahasa anak terdiri dari dua periode yaitu sebagai berikut: 

*Periode Pralinguistik 

Periode pralinguistik merupakan tahap awal dari perkembangan bahasa anak yaitu ketika berusia bayi. Pada tahapan ini bayi belajar mengendalikan suara yang dapat ia hasilkan dan merangkai suara-suara ini bersama-sama dalam permainan vokal. Pada tahap ini, anak belum dapat memanipulasi suara-suara ini menjadi kata-kata yang tepat. 

* Periode Linguistik 

Periode linguistic adalah tahap perkembangan bahasa yang ditandai oleh munculnya kata-kata dan komunikasi simbolik. Ketika seorang anak memiliki kesulitan dalam memahami orang lain atau sulit mengekspresikan perasaan, anak tersebut mungkin memiliki gangguan bahasa. Gangguan bahasa dapat berupa gangguan bahasa reseptif dan ekspresif. Apakah anak memiliki gangguan bahasa reseptif atau gangguan bahasa ekspresif? penting untuk memahami perbedaan bahasa reseptif dan ekspresif. 

*Bahasa Reseptif 

Bahasa Reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca. Kemampuan ini bersifat sebagai input atau masukan. Anak-anak yang mengalami kesulitan memahami bahasa biasanya: 

-Sulit mengikuti arahan 

-Sulit memahami apa arti gerakan tubuh 

-Sulit menjawab pertanyaan 

-Sulit mengenali objek dan gambar 

-Sulit memahami bacaan 

-Sulit memahami sebuah cerita 

*Bahasa Ekspresif Bahasa Ekspresif adalah kemampuan untuk mengekspresikan keinginan dan kebutuhan melalui komunikasi verbal atau nonverbal. Anak-anak yang kesulitan mengekspresikan bahasa biasanya: 

-Sulit bertanya 

-Sulit memberi nama objek 

-Jarang menggunakan bahasa tubuh atau gerakan ekspresi 

-Jarang menggunakan ekspresi wajah 

-Jarang berkomentar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun