Mohon tunggu...
Firly Ayu
Firly Ayu Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Khas Jember prodi Manajemen Pendidikan Islam,Penyuka novel dan traveling,memiliki prinsip "Jika ingin mengubah duniamu, maka ubahlah pola pikirmu terlebih dahulu" Segala sesuatu jika ingin dicapai butuh berproses dan ikhtiyar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam Pluralisme dan Islam Budaya

20 Desember 2019   08:45 Diperbarui: 20 Desember 2019   08:57 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Islam Pluralisme

Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang hanya memiliki satu Tuhan yaitu Allah SWT. Muslim merupakan orang yang mengikuti ajaran islam. Islam memiliki konsep yaitu Rahmatan Lil Al-Amin. Pluralisme memiliki arti paham akan keberagaman. Dan jika di artikan secara sosial, pluralisme berarti interaksi / golongan yang mengedepankan rasa saling toleransi dan saling menghormati yang akhirnya menghasilkan ketiadaan konflik di dalamnya.

Sedangkan pluralisme dalam agama adalah paham bahwa disuatu masyarakat hidup dari berbagai macam agama, jadi pluralisme agama tidak boleh membenarkan atau mengunggulkan agamanya sendiri, tidak boleh menganggap bahwa agama dirinya lah yang paling benar dan mengklaim bahwa agama lain adalah salah.

B. Dampak Pluralisme

Ada 2 dampak dalam pluralisme, yaitu :

1. Dampak positif, ada beberapa dampak positif yaitu :

- Kita dapat memahami keberagaman yang ada dalam lingkungan masyarakat.

- Dapat menjadikan warga yang memiliki sifat modern

2. Dampak negatif, ada pula dampak negatif karena pluralisme, yaitu :

- Dapat memicu adanya perpecahan jika kurangnya sikap toleransi dalam masyarakat.

- Dapat menimbulkan rasa persaingan antar ras, suku, agama karena adanya perbedaan.

Ada beberapa cara untuk mengatasi pluralisme :

- Paham akan keberagaman dan meninggikan rasa toleransi.

- Menghilangkan sikap eknosentisme dan paham bahwa satu kesatuan.

C. Islam dan Budaya

Budaya dan adat istiadat dalam hal ini dijadikan acuan atau pedoman dalam menyelesaikan permasalahan. Budaya di Indonesia sangat bervariasi adapula yang menyerahkan sesajen atau patung, karena inilah harus ada cara untuk budaya tetap bersatu tanpa adanya perpecahan didalamnya. Budaya di dalam Islam demi menjaga keutuhan di dalamnya, Islam memberikan syarat bahwa budaya tidak boleh jauh dari syariat dan agama harus mendarah daging di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun