Mohon tunggu...
firlil
firlil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka main Basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Perkembangan Kesehatan Masyarakat

11 September 2024   15:37 Diperbarui: 11 September 2024   15:41 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVOLUSI PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT

ISTAGHFIRLILLAH ULIL ALBAB/191241172

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Banyak nama tokoh yang mengisi sejarah dunia kesehatan masyarakat. Dimana sejarah terus bertumbuh dan berkembang dipelopori oleh antara lain Edwin chedwick ( tahun 1842), C.E.A Winslow (tahun 1920) Jhon j hanlon (tahun 1964) dan sebagainya.

Chidwick pada tahun 1842 mengamati bahwa banyak anak (mortality rate) dan para keluarga pekerja yang bertransmigrasi dalam urbanisasi di daerah industri di Inggris, banyak yang meninggal karena kondisi sanitasi yang jelek. Sejak itu ia dikenal mendalami permasalahan kesehatan yang dikaitkan dengan kondisi lingkungan, sehingga ia dikenal sebagai perintis public health ( epidemiologi lingkungan).

.E.A Winslow (Tahun 1920) adalah salah seorang yang meletakkan dasar-dasar pada modern public health dengan membuat batasan bagi definisi public health. Hanlon (1964) memberikan batasan yang luas tentang pengertian sehat melalui pengertian absolut maupun relatif.

Higeia, seorang asistennya (diceritakan kemudian sebagai istrinya), juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Tetapi berbeda dengan suaminya, ia melakukan upaya pencegahan sebelum terjadinya penyakit (menu seimbang, menghindari makanan dan minuman beracun, olah raga serta kebersihan diri). Apabila orang sudah jatuh sakit, Higeia menganjurkan lebih baik memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, dibandingkan dengan pengobatan.

Menurut cerita mithos Yunani, Asclepius (Asculapius) adalah orang yang pertama kali berhasil mengobati penyakit, bahkan telah melakukan bedah menurut prosedur-prosedur tertentu. Dari kedua tokoh itulah akhirnya muncul dan berkembang 2 ilmu kesehatan yang berbeda, meskipun saling melengkapi

Selanjutnya dalam perkembangan berbagai konsep dan teori-teori Kesehatan Masyarakat di kemudian hari, Barton meletakkan sejarah perkembangan dunia kedokteran ke arah tahapan ilmu kesehatan masyarakat. Perkembangan kesehatan masyarakat terdiri atas 2 fase, yakni fase sebelum dan setelah ilmu pengetahuan. Fase sebelum ilmu pengetahuan meliputi zaman Romawi, Yunani dan pertengahan. Sedangkan fase setelah ilmu pengetahuan berada pada abad 18-19, 20.

Dari cerita dua tokoh di atas, berkembanglah 2 aliran/pendekatan dalam menangani masalah kesehatan. Kelompok pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan kuratif/pengobatan. Kelompok ini pada umumnya terdiri terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan fisik, mental maupun sosial. Sedangkan kelompok kedua, seperti halnya pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadi penyakit.

Pada tahun 1950 setelah selesai dari kesibukan clash fisik pada tahun 1949, Indonesia mulai diterima bergabung ke dalam organisasi kesehatan dunia oleh WHO dan UNICEF. Dengan masuknya Indonesia sebagai anggota lembaga kesehatan internasional, maka perkembangan usaha kesehatan masyarakat di Indonesia mulai mengalami peningkatan kembali dan dengan berbagai dukungan serta bantuan sektor swasta dan pemerintah, maka memungkinkan kita menata kembali program kesehatan masyarakat di tanah air.

Konsep health center dikemudian hari lebih dikenal dengan sebutan puskesmas, yang selalu diikuti WHO dalam mengembangkan Kesehatan Masyarakat. Penerimaan puskesmas kemudian memacu munculnya UU tentang pokok-pokok Kesehatan no.9 Tahunn 1960. Bahkan UU No.9 ini ikut melahirkan peraturan pemerintah tentang desentralisasi penyelenggaraan usaha-usaha Kesehatan Masyarakat di daerah tingkat I dan tingkat II, yaitu yang mengatur tentang desentralisasi usaha-usaha Kesehatan rakyat tidak lagi semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, namun sebaliknya ikut menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Desa disini dapat diartikan sebagai Kelurahan atau Nagari atau kesatuan masyarakat hukum/administrasi pemerintahan. Kriteria utama Desa Siaga adalah mempunyai "Pos kesehatan Desa".

KATA KUNCI: Desa, Indonesia, Kesehatan, Masyarakat, Sejarah.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat oleh Dr. dr. Alexander Lucas Slamet Ryadi, S.K.M, Tahun 2016

Ilmu Kesehatan Masyarakat - Alexander Lucas Slamet Ryadi - Google Buku

Sejarah Kesehatan Masyarakat AA Ningsih Tahun 2021

sejarah fakultas kesehatan masyarakat - Google Scholar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun