Mohon tunggu...
Firliana Aulia
Firliana Aulia Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Muda, bergerak dan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemakaman, Babak 2

24 Oktober 2023   10:18 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:38 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang tahun-tahun sebelumnya,

Tuhan merencanakan pertemuan di pemakaman ;

selalu menjadi tempat pembicaraan,

penglihatan antara suka-duka dan bimbang antara keduanya.

Pemakaman tidak lagi semenyedihkan itu, sebab

aku dan bahumu selalu dipertemukan di pemakaman - atau jalan menujunya- 

dan pulang setelahnya.

Soal pemakaman dan gelap-gulita setelah itu,

aku tidak tahu bab berapa Tuhan menuliskan pertemuan selain di tempat itu,

untuk kita cicipi anggur di meja -untuk di makan- tentu tidak di pemakaman.

Tidakkah kini pemakaman adalah tempat romantis yang Tuhan jadikannya itu kemudian?

Tidakkah -barangkali aku dan bahumu menunggu-nunggu waktu untuk datang ke pemakaman,

dengan warna hitam seragam,

tapi kini sungguh menyenangkan,

barangkali jika Tuhan berkenan,

mana bolehkah sesekali kita memakai baju hitam untuk ke acara perayaan?

-firliana,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun