Setelah periode kolonialisasi, negara-negara Muslim mencapai kemerdekaan mereka dan berupaya membangun negara-negara modern. Periode ini mencakup berbagai model pemerintahan, termasuk republik, monarki konstitusional, dan negara-negara teokrasi seperti Iran dan Arab Saudi. Selain itu, munculnya gerakan politik seperti Islamisme dan jihadisme juga menjadi ciri khas periode ini. Islamisme adalah gerakan politik yang menekankan penerapan hukum Islam dalam negara dan masyarakat, sementara jihadisme merujuk pada kelompok-kelompok militan yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politik dan agama.
Kesimpulan
      Periodisasi politik dalam historiografi Islam merupakan upaya untuk memahami dan mengklasifikasikan periode-periode penting dalam sejarah politik Islam. Dari periode pra-modern hingga modern, sejarah politik Islam mencerminkan perubahan yang signifikan dan tantangan yang dihadapi oleh dunia Arab. Meskipun periodisasi politik dapat memiliki tantangan dan subjektivitas, upaya untuk memahami perkembangan politik dalam konteks historis tetap penting untuk memperdalam pemahaman kita tentang sejarah Islam. Namun, perlu diingat bahwa periode-periode ini tidak terpisah secara tajam dan sering kali saling berhubungan, dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, dan agama yang kompleks.
ReferensiÂ
Adeni, W. L. (2020). STUDI KRITIS ATAS DOMINASI POLITIK DALAM PENULISAN SEJARAH ISLAM MENUJU SEJARAH UTUH DARI PERSPEKTIF THE NEW HISTORY. JUSPI (JURNAL SEJARAH PERADABAN ISLAM), 216.
Fajriudin. (2018). HISTORIOGRAFI ISLAM Konsepsi dan Asas Epistemologi Ilmu Sejarah dalam Islam. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Khalidi, T. (1998). Reflections on Periodisation in Arabic Historiography. The Medieval History Journal, Vol. 1, No. 1, 108.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H