Mohon tunggu...
Firli Wahidah Syukriyah
Firli Wahidah Syukriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Periodisasi Politik dalam Historiografi Islam

16 Juni 2023   01:03 Diperbarui: 16 Juni 2023   01:19 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

            Historiografi Islam adalah cabang ilmu sejarah yang mempelajari perkembangan politik, sosial, dan budaya umat Islam sepanjang sejarah. Periodisasi politik dalam historiografi Islam berfokus pada pembagian waktu yang digunakan untuk memahami perubahan dan perkembangan politik dalam dunia Islam. Melalui periodisasi politik, para sejarawan dapat mengidentifikasi periode-periode penting, perubahan kekuasaan, konflik politik, dan faktor-faktor lain yang membentuk sejarah politik Islam.

            Melalui periodisasi politik, para sejarawan Islam berupaya memberikan gambaran yang lebih jelas tentang evolusi politik Islam dan kompleksitasnya. Historiografi Islam memiliki tradisi yang kaya dalam membagi waktu menjadi periode-periode yang berbeda untuk memahami perkembangan politik dalam sejarah Islam. Pembagian waktu yang ada dalam historiografi Arab sebelum abad ke-19, atau yang disebut sebagai "pra-modern" hingga "modern".

Pembahasan

            Periode kekhalifahan Rasyidin dimulai setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 Masehi. Periode ini mencakup kepemimpinan empat khalifah pertama, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Kekhalifahan Rasyidin dianggap sebagai periode ideal dalam sejarah Islam karena para khalifahnya dikenal karena keadilan, integritas, dan komitmen mereka terhadap ajaran Islam. Periode ini ditandai oleh ekspansi wilayah Islam ke luar Semenanjung Arab, termasuk penaklukan Persia, Suriah, Mesir, dan wilayah lainnya.

  • Periode Keemasan: Kekhalifahan Abbasiyah

            Kekhalifahan Abbasiyah, yang berpusat di Baghdad, mendominasi dunia Islam pada periode ini (abad ke-8 hingga ke-13 Masehi). 

Mereka menggantikan kekhalifahan Umayyah setelah revolusi Abbasiyah yang berhasil merebut kekuasaan. Kekhalifahan Abbasiyah menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan kekuatan politik dalam dunia Islam. Para khalifah Abbasiyah memainkan peran penting dalam mempromosikan ilmu pengetahuan, membangun perpustakaan dan universitas, dan memfasilitasi perkembangan seni dan sastra dalam masyarakat Muslim. Periode ini juga ditandai oleh perdagangan yang berkembang pesat, pertumbuhan kota-kota, dan interaksi budaya dengan dunia non-Muslim seperti India dan Tiongkok.

  • Periode Pemecahan: Pembagian Kekhalifahan

            Pada abad ke-10 Masehi, kekhalifahan Abbasiyah mengalami fragmentasi politik dan disintegrasi kekuasaan. Dinasti-dinasti lokal seperti Fatimiyah di Mesir, Umayyah di Al-Andalus (Spanyol Islam), dan Buyid di Persia muncul dan menguasai wilayah yang terpisah secara otonom. Periode ini ditandai oleh persaingan kekuasaan antara dinasti-dinasti ini, dan pusat kekuasaan Abbasiyah di Baghdad kehilangan otoritasnya. Hal ini mengarah pada kelemahan politik dalam dunia Islam dan menghambat koordinasi dan persatuan umat Muslim.

  • Periode Kesuktanan dan Kekaisaran: Mongol dan Utsmaniyah

            Pada abad ke-13 Masehi, Kekaisaran Mongol di bawah pimpinan Genghis Khan menaklukkan wilayah Abbasiyah dan menghancurkan Baghdad pada tahun 1258 Masehi. Mongol membawa kehancuran besar dan mengakibatkan keruntuhan kekhalifahan Abbasiyah. 

Namun, kelompok Mongol tersebut kemudian memeluk agama Islam dan mendirikan dinasti Ilkhanate di Persia. Sementara itu, pada abad ke-14 Masehi, Kesultanan Utsmaniyah yang berpusat di Anatolia muncul sebagai kekuatan politik yang kuat di dunia Islam. Utsmaniyah berhasil menaklukkan wilayah-wilayah besar termasuk Istanbul, bagian dari Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Eropa. Mereka menjalankan sistem kekhalifahan dan menciptakan sebuah kekaisaran yang kuat yang berlangsung hingga abad ke-20.

  • Periode Kolonialisasi: Pengaruh Barat

            Pada abad ke-19 Masehi, kekuatan-kekuatan kolonial Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Belanda mulai menguasai dan mengkolonialisasi sebagian besar dunia Muslim. Penaklukan ini mengakibatkan perubahan signifikan dalam politik dan sosial masyarakat Muslim. Negara-negara kolonial Eropa mengendalikan sumber daya dan mengubah struktur politik serta ekonomi di wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Munculnya gerakan nasionalis dan reformis dalam dunia Islam adalah respons terhadap kehadiran kolonial ini dan upaya untuk memperoleh kemerdekaan dan modernisasi.

  • Periode Modern: Negara-Negara Islam Kontemporer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun