Mohon tunggu...
R Firkan Maulana
R Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: sadakawani@gmail.com | http://www.instagram.com/firkanmaulana

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hidup "Zaman Now", Hidup yang Dibikin Simpel BCA

10 Desember 2018   21:59 Diperbarui: 10 Desember 2018   22:08 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

QR Kode, layanan BCA Mobile yang kekinian
QR Kode, layanan BCA Mobile yang kekinian
BCA Mobile menjadi andalan saat bermobilitas
BCA Mobile menjadi andalan saat bermobilitas
Internet banking BCA yang masih dimanfaatkan
Internet banking BCA yang masih dimanfaatkan
Saya sudah memanfaatkan layanan internet banking BCA sebelum tahun 2012. Karena pekerjaan saya seringkali bepergian dan menetap dalam jangka waktu tertentu yang cukup lama di suatu daerah pedalaman, saya pernah mendapat kesulitan ketika harus melakukan transaksi perbankan. Terkadang saya tidak bisa menggunakan layanan internet banking karena tidak ada jangkauan internet. Saya hanya bisa menggunakan internet banking pada saat di ibukota provinsi atau kabupaten saja.

Selain itu, pengalaman saya memperlihatkan betapa tidak praktisnya harus mengeluarkan dan menyalakan laptop terlebih dahulu untuk menggunakan layanan internet banking, padahal saat itu saya sedang melakukan aktivitas penelitian di lapangan. Setelah laptop nyala, kemudian menyambungkan fitur Wifi untuk mendapatkan sinyal internet dengan cara menautkan dari telepon pintar punya rekan kerja. 

Itu pun untung-untungan, kalau sinyal nya kuat maka jaringan internet akan lancar. Namun seringkali, sinyal jaringan telepon pintar tersebut kurang cukup baik.

Malah yang lebih parah adalah kadang saya lupa membawa token BCA pada saat pekerjaan lapangan tersebut, sehingga akhirnya sama sekali tidak bisa melakukan aktivitas internet banking. Jadi bagi orang yang pelupa seperti saya, maka salah satu kelemahan dari internet banking BCA adalah token BCA yang harus selalu dibawa kemana-mana. 

Sebetulnya itu sih kelemahan saya sendiri yang pelupa, hehehehe. Alhasil, saya sering kena omel istri karena sering telat mengirim uang belanja bulanan rumah tangga.

BCA Mobile yang kekinian

Saya termasuk seseorang yang lambat menggunakan telepon pintar (smartphone). Baru pada tahun 2012 lalu saya bisa memiliki si telepon pintar tersebut. Saya memutuskan membeli telepon pintar karena adanya kebutuhan alat komunikasi yang bisa menunjang lancarnya pekerjaan dan aktivitas pribadi. Sebelumnya saya menggunakan telepon genggam jadul (yang sering saya sebut Bodophone) karena satu alasan saja yaitu antenenya kuat menerima sinyal saat berada di daerah pedalaman.

Secara sadar, saya membeli telepon pintar tersebut karena enggan terus terusan diomeli istri. Dan sebetulnya saya tertarik dengan seorang teman yang melalui telepon pintarnya bisa melakukan transaksi perbankan. Setelah ngobrol panjang lebar, ternyata di dalam telepon pintar teman tersebut telah terpasang aplikasi BCA Mobile. Pada akhirnya, saya pun mengaktifkan layanan BCA Mobile sesuai anjuran teman tersebut bahwa hidup itu harus #dibikin simpel.

 Pertama kali menggunakan aplikasi BCA Mobile adalah ketika saya harus mengirim uang bulanan ke istri saya. Saat itu saya sedang berada dalam perjalanan menuju sebuah kecamatan di pinggiran Kota Waingapu di Sumba Timur. Terus terang, saya agak gugup saat membuka aplikasi BCA Mobile pada saat itu. 

Setelah memasukkan kode akses, saya pun membuka fitur m-Transfer. Kemudian, saya mengisi nomer rekening BCA istri saya pada daftar transfer. Langkah demi langkah selanjutnya terasa lebih mudah. Sampai akhirnya saya sukses bisa melakukan transfer ke rekening istri saya.

Dari pengalaman tersebut, saya merasakan layanan BCA Mobile memiliki kelebihan dibandingkan internet banking. Meski sama-sama berbasiskan pada jaringan internet, namun layanan BCA Mobile relatif lebih mudah dalam mendapatkan konektivitas internet melalui jaringan selular. Sedangkan intenet banking tentunya memerlukan adanya konektivitas jaringan internet baik melalui Wifi dan jaringan kabel WLAN.

Bagi saya, kesan pertama menggunakan BCA Mobile ini lebih mudah dipraktekkan bila dibandingkan dengan internet banking. Saya tidak perlu memasukkan angka-angka berupa kode dalam transaksi yang dilakukan. Fitur-fitur di dalam BCA sangat sederhana dan mudah dimengerti. Semua instruksi diberikan secara jelas dan rinci.

Fitur-fitur yang sering saya manfaatkan diantaranya adalah m-Commerce untuk membeli pulsa, lalu m-Payment untuk pembayaran tagihan kartu kredit BCA, lalu m-Info untuk informasi jumlah saldo, mutasi rekening dan historis transaksi. Yang menyenangkan buat saya adalah saya bisa menyimpan daftar pembayaran dan nomor tujuan transfer, sehingga bila melakukan transaksi yang sama, saya tidak perlu memasukkan uang. Saya tinggal memilih saja daftar yang sudah tersimpan itu.

Kini, salah satu layanan kekinian BCA Mobile adalah adanya fitur transfer "quick response code" (QR). BCA rupanya terus berinovasi dengan fitur QR yang memungkinkan sesama nasabah BCA melakukan transfer tanpa harus mengisikan nomor rekening. Jadi hanya cukup dengan mengirimkan "QR Kode" lalu scan. 

Tidak sulit buat saya untuk melakukannya. Saya langsung mempraktekkannya. Saya minta istri untuk mengirim "QR kode" dan setelah saya terima, kemudian saya scan sehingga muncul nama dan nomor rekening istri saya. Selanjutnya saya tinggal mengisikan jumlah yang ditransfer ke rekening BCA istri saya. Wow, ini cara transfer yang sangat kekinian !

Kusuka Sakuku

Jika saya sedang berolahraga, misalnya lari atau bersepeda, sudah hampir pasti saya akan meninggalkan dompet di rumah. Saya hanya akan membawa uang secukupnya dan kartu identitas. Dan tentu saja telepon pintar akan saya selalu saya bawa. Seringkali uang yang saya bawa malah tidak cukup karena selalu saja ada pengeluaran yang tak terduga saat berolahraga tersebut. Misalnya, teman pinjam uang, mentraktir teman dan sebagainya.

Karena kejadian tersebut, akhirnya saya membawa kartu ATM BCA saya. Maksudnya sih ingin #dibikin simpel. Tapi ternyata urusannya menjadi runyam ketika kartu ATM BCA saya tercecer dan hilang entah dimana. Akhirnya saya harus mengurus pembuatan kartu yang baru. Sejak kejadian itu, saya tak pernah lagi membawa-bawa kartu ATM BCA jika berolah raga. Saya berpikir, jika nanti uang yang saya bekal habis saat berolahraga, toh nanti bisa pinjam ke teman.

Di kejadian yang lain, ketika saya bersama keluarga menghadiri acara pertemuan teman-teman semasa kuliah duu di sebuah Mall di Kota Bandung, saya lupa membawa dompet. Tentu saja di dalam dompet tersebut ada hal yang sangat penting yaitu uang dan kartu ATM BCA. Untung saja istri saya tidak lupa membawa tas yang berisi dompet sehingga acara keluarga pun bisa berjalan dengan baik. Namun kembali saya mendapat omelan dari istri saya karena lupa membawa dompet.

Teman saya yang mendengar omelan istri saya, tertawa dan kemudian bertanya kepada saya, "Kamu nasabah BCA kan? Sudah buat "Sakuku"belum?" Saya hanya menggeleng. Teman saya pun kembali tertawa. Kemudian, teman saya mengajak ke ATM BCA. Lalu teman saya mengeluarkan telepon pintarnya dan menyentuh layarnya beberapa kali. Setelah itu, menghampiri mesin ATM BCA dan memijat tombol-tombolnya. Tak lama kemudian, sejumlah uang keluar dari mesin ATM BCA tersebut. Lalu dia menyerahkannya kepada saya, sambil berkata: "Ini uang pinjaman yah ... harus dikembalikan."

Sambil menerima uang tersebut, saya hanya terdiam. Saya kaget, kok bisa yah teman saya mengambil uang dari mesin ATM BCA tanpa menggunakan kartu ATM. Singkat cerita, sesampainya di rumah, saya pun menelusuri informasi tentang "Sakuku." Bisa saya simpulkan, aplikasi "Sakuku" ini merupakan dompet elektronik BCA yang digunakan melalui telepon pintar untuk melakukan pembayaran belanja, isi pulsa serta transaksi perbankan lainnya, seperi tarik tunai dari ATM BCA, transfer ke sesama pengguna Sakuku dan Spit Bill untuk berbagi tagihan ke teman-teman yang sudah mengaktifkan Sakuku.

Saya masih agak ragu dengan Sakuku, karena saya pikir fungsinya hampir mirip dengan Flazz, kartu uang elektronik yang sudah saya pergunakan sebelumnya. Namun ternyata, setelah saya pelajari lebih lanjut, yang jadi pembeda di antara keduanya adalah adanya "QR Kode" yang dipunyai oleh Sakuku. 

Sedangkan kartu Flazz sendiri selama ini lebih banyak saya pergunakan untuk transaski yang berhubungan dengan transportasi, seperti membayar jalan tol, naik bus TransJakarta dan kereta api Commuter Line.

Sejujurnya yang membuat saya akhirnya menggunakan Sakuku adalah layanan tarik tunai tanpa kartu ATM di ATM BCA. Bagi saya, ini merupakan solusi cerdas bagi nasabah BCA yang punya penyakit pelupa seperti saya. Buat saya, tidak menjadi masalah lagi, jika akhirnya saya lupa membawa dompet yang berisi kartu ATM BCA. 

Pada saat saya berolahraga, saya selalu membawa telepon pintar. Dan jika saya butuh uang, saya tinggal membuka aplikasi sakuku  saja di telepon pintar.

Layanan Sakuku lainnya yang saya sering pakai adalah membeli pulsa. Sangat mudah sekali menggunakannya, tinggal pilih kontak atau nomer teleponnya, pilih jumlah pulsa, lalu langsung klik hingga akhirnya pulsa pun terkirim. Sementara itu, layanan Sakuku lainnya seperti pemakaian Split Bill dan belanja dengan menggunakan QR Kode belum pernah saya coba. Mungkin suatu saat akan saya coba pada saatnya nanti.

Akhir kata, ada tiga hal agar layanan Sakuku bisa termanfaatkan dengan baik, yaitu telepon pintar tidak lupa terbawa, daya baterai telepon pintar terisi penuh dan kuota paket internet yang masih banyak. Tiga hal itu yang bisa membuat Sakuku bisa saya pergunakan. Pokoknya kusuka sakuku. Dan hidup zaman now ini terasa semakin mudah bagi saya, karena #dibikin simple oleh BCA melalui BCA Mobile dan Sakuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun