Sedangkan kartu Flazz sendiri selama ini lebih banyak saya pergunakan untuk transaski yang berhubungan dengan transportasi, seperti membayar jalan tol, naik bus TransJakarta dan kereta api Commuter Line.
Sejujurnya yang membuat saya akhirnya menggunakan Sakuku adalah layanan tarik tunai tanpa kartu ATM di ATM BCA. Bagi saya, ini merupakan solusi cerdas bagi nasabah BCA yang punya penyakit pelupa seperti saya. Buat saya, tidak menjadi masalah lagi, jika akhirnya saya lupa membawa dompet yang berisi kartu ATM BCA.Â
Pada saat saya berolahraga, saya selalu membawa telepon pintar. Dan jika saya butuh uang, saya tinggal membuka aplikasi sakuku  saja di telepon pintar.
Layanan Sakuku lainnya yang saya sering pakai adalah membeli pulsa. Sangat mudah sekali menggunakannya, tinggal pilih kontak atau nomer teleponnya, pilih jumlah pulsa, lalu langsung klik hingga akhirnya pulsa pun terkirim. Sementara itu, layanan Sakuku lainnya seperti pemakaian Split Bill dan belanja dengan menggunakan QR Kode belum pernah saya coba. Mungkin suatu saat akan saya coba pada saatnya nanti.
Akhir kata, ada tiga hal agar layanan Sakuku bisa termanfaatkan dengan baik, yaitu telepon pintar tidak lupa terbawa, daya baterai telepon pintar terisi penuh dan kuota paket internet yang masih banyak. Tiga hal itu yang bisa membuat Sakuku bisa saya pergunakan. Pokoknya kusuka sakuku. Dan hidup zaman now ini terasa semakin mudah bagi saya, karena #dibikin simple oleh BCA melalui BCA Mobile dan Sakuku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H