Mohon tunggu...
R Firkan Maulana
R Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: sadakawani@gmail.com | http://www.instagram.com/firkanmaulana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ancaman Kelaparan dan Kekurangan Gizi di Kabupaten Timor Tengah Selatan

26 Agustus 2018   22:16 Diperbarui: 26 Agustus 2018   22:36 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di kalangan masyarakat Timor di Kabupaten TTS ini masih berjalan tradisi budaya yang namanya Neno Bo'ha, yang ternyata berpengaruh terhadap kondisi gizi balita. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun sejak nenek moyang pada ibu menyusui selama 40 hari, yaitu si ibu menyusui akan melakukan masa perawatan nifas di rumah bulat yang disebut Ume Kbubu.

Di dalam rumah bulat itu, sang ibu melakukan kompres panas badannya (tatobi), panggang (se'i) dan memakan jagung bose selama 7 hari berturut-turut tanpa memakan makanan lainnya. Setelah hari ke-7, barulah sang ibu boleh memakan makanan jenis lain.

Hal ini mengakibatkan tidak terpenuhinya asupan gizi yang memadai buat si ibu menyusui sehingga berimbas pada kualitas ASi yang diberikan pada bayinya dan kecukupan gizi pada bayinya juga akan kurang dan rendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun