Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komeng Minta Hari Komedi Nasional pada Presiden, untuk Kepentingan Siapa?

10 April 2014   20:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika benar kelak bakal ada Hari Komedi Nasional, apakah hari peringatan tersebut benar-benar membawa manfaat secara merata bagi seluruh komedian, ataukah cuma momentum musiman semata?

Berbeda dengan beberapa jenis kesenian yang punya organisasi. Dangdut, misalnya, punya Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) yang acap berusaha membuat sejahtera anggotanya. Secara kolektif bahkan sering mengambil sikap bila ada anggotanya ditindas atau terbentur perkara. Contohnya saat seorang biduan di Kabupaten Semarang belum lama ini mendapat kekerasan seksual di pinggiran hutan, sontak PAMMI melakukan perlindungan maksimal dan melakukan penggalangan dana untuk pengobatan fisik serta psikis biduan tadi.

Apakah nanti bila pelawak punya hari peringatan juga bakal melakukan hal serupa? Jangan-jangan cuma untuk gagah-gagahan saja. Jangan-jangan pula, pada setiap peringatan Hari Komedi Nasional nanti (bila presiden meluluskan) ada undangan khusus bagi pelawak yang tak laku, lalu oleh presiden mereka disantuni uang yang justru menjadi adegan memalukan!

Sebaiknya, sebelum punya hari nasional, para pelawak yang laris juga memikirkan nasib koleganya, seperti Teguh yang di Semarang itu, serta ratusan lainnya, terutama di daerah-daerah! Tidak harus menyubsidi, tapi setidaknya ada reuni-reuni tertentu dan tertutup (tanpa kamera televisi untuk kepentingan sensasi) yang memotivasi semangat hidup para pelawak tak laku.

-Arief Firhanusa-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun