Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Eksploitasi Ular dan Tubuh Jenny Cortez di Acara "Berburu" Trans7

7 April 2014   16:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 13237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekayasa Lokasi

Di sisi lain, saya juga setuju dengan tudingan organisasi Profauna yang memrotes acara ini lewat KPI itu. Mereka menyebut adanya unsur rekayasa loksi syuting program "Berburu". Kalau Anda rajin menyimak program National Geographic, maka Anda akan menemukan beragam kesulitan tatkala pawang dan kru televisi merambah rawa-rawa atau semak belukar perawan guna mencari-cari ular dan satwa liar.

Tapi, di "Berburu" Trans7, pawang-pawang itu begitu mudahnya menemukan ular yang sedang 'kongkow' di sebatang dahan, melamun di bebatuan, atau meringkuk di sudut lapangan, seolah ular-ular ini caleg yang gagal meraih kursi.

Seperti tadi malam. Jenny Cortez dan seorang pria mendapatkan ular kuning kehijauan sedang tepekur di dahan pohon kecil, ketika Jenny dan pria itu baru beberapa meter saja memasuki semak-semak. Di sesi berikutnya, dalam lokasi yang digambarkan sebuah gua dengan air setinggi dengkul, dua pria dan Jenny menemukan ular ular kadut berwarna hitam. Ular yang jinak. Meski kecemplung di air saat penangkapan, toh bisa diringkus juga akhirnya.

Yang mencengangkan, saat ketiganya berniat keluar dari gua, tiba-tiba di mulut gua datang ular piton besar. Piton yang membuat Jenny (seolah-olah) ketakutan sehingga dia kabur. Lalu, melalui pergumulan yang (seolah-olah) hebat, dua pawang tersebut sukses melumpuhkan piton ganas tersebut melalui beberapa jurus maut.

Saya membatin, ini ular kok baik hati banget ya mencari-cari pawang ...

-Arief Firhanusa-

Foto-foto dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun