Mohon tunggu...
Firdhaniaty Rachmania
Firdhaniaty Rachmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

She's a psychology student, loves music, adore movies, often confused with herself but still trying her best to hang in there.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Peran Sekolah dalam Memfasilitasi Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku?

20 Juni 2022   14:57 Diperbarui: 20 Juni 2022   16:10 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Artem Podrez: https://www.pexels.com/

Pendidikan Segregasi, yaitu sistem pendidikan bagi anak dengan gangguan emosi dan perilaku yang terpisah dari sistem pendidikan anak normal. Bentuknya bisa berupa Sekolah Luar Biasa untuk tunalaras (SLB-E).

  • Pendidikan Terpadu/Integrasi, yaitu sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak dengan gangguan emosi dan perilaku untuk belajar bersama-sama dengan anak normal di sekolah umum. Namun, tetap ada guru pembimbing khusus (GPK) sebagai konsultan guru kelas, atau sebagai pemberi pelayanan khusus untuk mata pelajaran yang tidak dapat diikuti bersama dengan anak normal.

  • Pendidikan Inklusif, yaitu sistem pendidikan yang memungkinkan siswa dengan gangguan emosi dan perilaku untuk belajar bersama dan diterima secara penuh bersama anak normal lainnya di sekolah umum. Jenis pendidikan ini paling direkomendasikan, karena aspek negatif seperti labelling ditiadakan. Dengan demikian, resiko yang sering menimpa anak dengan gangguan emosi dan perilaku, seperti tidak disukai dan ditolak, dapat diminimalkan.

    1. Pendidikan Vokasional (Life Skill)

    Photo by Vanessa Loring: https://www.pexels.com/
    Photo by Vanessa Loring: https://www.pexels.com/

    Pendidikan vokasional memegang peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi. 

    Pendidikan vokasional menyiapkan anak dengan gangguan emosi dan perilaku untuk mengambil peran di dalam pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi. 

    Pendidikan vokasional adalah pendidikan yang mendukung anak agar dapat memiliki keterampilan terapan tertentu sesuai dengan minat yang dimilikinya (Wahyuni, 2018). Contoh dari program pendidikan vokasional ini adalah tata busana, tata boga, seni musik, desain grafis, dan budidaya perikanan.

    Pengetahuan yang diberikan kepada anak di dalam pendidikan vokasional harus memberikan kemudahan yang menunjang perkembangan anak untuk menjadi manusia seutuhnya dan memiliki pengetahuan yang selaras dengan karakteristik masyarakat. 

    Pendidikan vokasional hendaknya dapat memperkuat soft skills anak yang meliputi kualitas intrapersonal atau kualitas batiniah seperti integritas dan keterampilan interpersonal atau keterampilan yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia seperti rasa hormat kepada orang lain.

    1. Memaksimalkan Peran Guru

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun