Pendidikan Segregasi, yaitu sistem pendidikan bagi anak dengan gangguan emosi dan perilaku yang terpisah dari sistem pendidikan anak normal. Bentuknya bisa berupa Sekolah Luar Biasa untuk tunalaras (SLB-E).
Pendidikan Terpadu/Integrasi, yaitu sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak dengan gangguan emosi dan perilaku untuk belajar bersama-sama dengan anak normal di sekolah umum. Namun, tetap ada guru pembimbing khusus (GPK) sebagai konsultan guru kelas, atau sebagai pemberi pelayanan khusus untuk mata pelajaran yang tidak dapat diikuti bersama dengan anak normal.
Pendidikan Inklusif, yaitu sistem pendidikan yang memungkinkan siswa dengan gangguan emosi dan perilaku untuk belajar bersama dan diterima secara penuh bersama anak normal lainnya di sekolah umum. Jenis pendidikan ini paling direkomendasikan, karena aspek negatif seperti labelling ditiadakan. Dengan demikian, resiko yang sering menimpa anak dengan gangguan emosi dan perilaku, seperti tidak disukai dan ditolak, dapat diminimalkan.
Pendidikan Vokasional (Life Skill)
Pendidikan vokasional memegang peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi.Â
Pendidikan vokasional menyiapkan anak dengan gangguan emosi dan perilaku untuk mengambil peran di dalam pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi.Â
Pendidikan vokasional adalah pendidikan yang mendukung anak agar dapat memiliki keterampilan terapan tertentu sesuai dengan minat yang dimilikinya (Wahyuni, 2018). Contoh dari program pendidikan vokasional ini adalah tata busana, tata boga, seni musik, desain grafis, dan budidaya perikanan.
Pengetahuan yang diberikan kepada anak di dalam pendidikan vokasional harus memberikan kemudahan yang menunjang perkembangan anak untuk menjadi manusia seutuhnya dan memiliki pengetahuan yang selaras dengan karakteristik masyarakat.Â
Pendidikan vokasional hendaknya dapat memperkuat soft skills anak yang meliputi kualitas intrapersonal atau kualitas batiniah seperti integritas dan keterampilan interpersonal atau keterampilan yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia seperti rasa hormat kepada orang lain.
Memaksimalkan Peran Guru