Mohon tunggu...
Firdha Athifah Uszardi
Firdha Athifah Uszardi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi – NIM 55523110051 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Mercu Buana – Pajak Internasional – Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 - Habermas, Keadilan Pajak Berganda Internasional dan Bentuk Komunikasi Tindakan Sebagai Mutual Understanding

20 Oktober 2024   12:54 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:57 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Prof Apollo. Pajak Internasional UMB

Why does Habermas criticize the regulation of taxation?

Jrgen Habermas mengkritik regulasi pajak karena ia percaya bahwa sistem pajak dapat menjadi alat untuk menguatkan kekuasaan ekonomi dan politik, serta mengurangi kemampuan masyarakat untuk ber partisipasi secara aktif dalam proses demokrasi. Berikut adalah beberapa alasan yang lebih spesifik:

  1. Kekuasaan Ekonomi: Habermas mengkritik regulasi pajak yang menguntungkan perusahaan besar dan individu yang kaya, karena ia dapat meningkatkan kekuasaan ekonomi mereka dan mengurangi persaingan di pasar.
  2. Kekuasaan Politik: Habermas mengkritik regulasi pajak yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengontrol masyarakat dan mengurangi kebebasan individu.
  3. Partisipasi Demokrasi: Habermas mengkritik regulasi pajak yang mengurangi kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi, karena ia dapat mengurangi pendapatan mereka dan mengurangi kemampuan mereka untuk membantu kandidat politik atau menyokong inisiatif sosial.

Habermas mendorong untuk mengembangkan sistem pajak yang lebih adil dan transparan, yang dapat mengurangi kekuasaan ekonomi dan politik, serta menggalakkan partisipasi demokrasi.

How can we achieve "mutual understanding" through "Tindakan Komunikasi"?

Untuk mencapai "pemahaman timbal balik" melalui "tindakan komunikasi" menurut Jrgen Habermas, kita perlu memahami beberapa prinsip dasar dari teori komunikasi yang ia kembangkan. Berikut adalah langkah-langkah dan prinsip yang dapat membantu dalam mencapai tujuan tersebut:

  • Prinsip Tindakan Komunikatif. Tindakan Komunikatif merupakan interaksi di mana individu berusaha untuk mencapai pemahaman yang sama melalui dialog. Dalam konteks ini, komunikasi bukan hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga proses kolaboratif untuk memahami perspektif masing-masing.
  • Kesetaraan dalam Diskusi: Kesetaraan Partisipasi yaitu semua peserta dalam komunikasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi. Tidak ada suara yang harus diabaikan, dan setiap individu harus merasa dihargai dalam diskusi.
  • Komunikasi yang Terbuka dan Jujur: Transparansi penting untuk berbicara dengan jujur dan terbuka tentang niat, harapan, dan kekhawatiran. Hal ini menciptakan suasana saling percaya yang mendukung pemahaman yang lebih dalam.
  • Penggunaan Bahasa yang Jelas: Bahasa yang Dipahami menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak. Hindari jargon atau istilah teknis yang bisa membingungkan.
  • Pengakuan Terhadap Perbedaan: Mengakui dan menghargai perbedaan pandangan, nilai, dan budaya. Ini penting untuk menciptakan dialog yang inklusif dan saling menghormati.
  • Proses Dialektis: Dialog Terbuka melibatkan proses dialog yang bersifat dialektis, di mana argumen dan counter-argumen dipertimbangkan secara serius. Ini membantu dalam mengidentifikasi kesalahpahaman dan menemukan solusi bersama.
  • Kesediaan untuk Beradaptasi: Fleksibilitas peserta harus bersedia untuk mengubah pandangan mereka berdasarkan argumen yang kuat dan bukti kuat

Untuk mencapai "pemahaman timbal balik" melalui "tindakan komunikasi", kita perlu melakukan komunikasi yang setara dan terbuka, menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, menghargai perbedaan pandangan, dan melibatkan diri dalam dialog yang bersifat dialektis dan bersedia untuk beradaptasi.

How can we ensure that the public sphere is free from domination and oppression?

Untuk memastikan bahwa ruang publik bebas dari dominasi dan penindasan, menurut Jrgen Habermas, diperlukan ruang publik yang hidup dan inklusif di mana warga negara dapat terlibat dalam komunikasi yang bebas dan tidak terpaksa. Ini berarti ruang publik harus menjadi tempat di mana warga negara dapat mengekspresikan pendapat mereka dan berpartisipasi dalam diskusi tanpa takut akan pembalasan atau manipulasi.

Berikut adalah beberapa strategi untuk mencapai hal ini:

1. Promosikan Partisipasi Inklusif: Pastikan semua warga negara, tanpa memandang status sosial, jenis kelamin, ras, atau agama, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam diskusi publik dan proses pengambilan keputusan.

2. Foster Pemikiran Kritis dan Refleksi: Dorong warga untuk mengevaluasi secara kritis informasi dan argumen yang disajikan di ruang publik, serta merefleksikan bias dan asumsi mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun