Mohon tunggu...
FIRDAUSY AMELIAMUTAWAFFIFA
FIRDAUSY AMELIAMUTAWAFFIFA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di Surabaya, selain berkuliah di semester akhir saya juga merupakan penulis cerita di salah satu platform atau aplikasi untuk menulis dan membaca cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

EP 2 - Question Mark (?)

19 Juli 2023   15:16 Diperbarui: 19 Juli 2023   15:18 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Abang hanya bisa menggelengkan kepala, "kita coba balik dulu aja ke rumah".

Annisa menganggukkan kepala, mereka kembali menaiki motor kemudian menjalankannya menuju rumah.
Sesampainya di rumah mereka membuka pagar yang tertutup kemudian memasukkan motor tidak di halaman rumah, melainkan di dalam rumah sekaligus dan menutup pintu dengan rapat karena saat di perjalanan menuju pulang mereka mendengar suara tembakan yang membuat Annisa gemetar seluruh badan.

Mereka masuk kedalam, menaruh tas di ruang tengah kemudian berjalan menyusuri seluruh rumah dan hasilnya nihil tidak ada siapa - siapa di dalam nya.

Annisa menggelengkan kepalanya saat bertatapan dengan Abangnya. Saat ia akan melangkahkan kaki Abang Annisa mengisyaratkan untuk berhenti dan sedikit ke kiri agar anak itu tidak terlihat dari jendela rumah.

"Diam" kata Abang Annisa tanpa suara dan mengisyaratkan dengan telunjuk yang menempel di bibirnya.

"Apakah di daerah sini sudah tidak ada manusia? " terdengar suara tiga orang di depan rumah yang sedang berbicara.

"Aneh" salah satunya menoleh kearah rumah Annisa. "rumah ini sangat bagus dan tampak terlihat ada orang di dalamnya" mereka tiga orang tersebut, menoleh ke rumah Annisa.

"Mana ada, ini rumah yang gak berpenghuni" terang salah satu orang disana.
 
"Ayo kita lanjut" mereka berjalan meninggalkan depan rumah Annisa kemudian entah kemana perginya mereka.

Annisa dan Abang nya menghela nafas, mereka sama - sama diam. Duduk di dalam kamar sang ibu.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan situasi ini bang?" Annisa menatap lantai dengan mulut yang menggit kuku ibu jarinya.

"Entah, tapi waktu dengerin percapakan tiga orang di depan rumah tadi sepertinya mereka ingin memusnahkan manusia".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun