Perkembangan suatu daerah merupakan dinamika yang selalu ada dari tahun ke tahun dan diperlukan sebuah pengendalian untuk mewujudkan daerah yang optimal bagi masyarakatnya. Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah yang mengalami perkembangan yang cukup dilirik oleh pemerintah. Oleh sebab itu, diperlukan riset dan koordinasi yang baik agar perkembangan pembangunan di Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo dapat optimal. Terdapat beberapa permasalahan di lokasi KKN seperti bagaimana kondisi perkembangan ekonomi di Kecamatan Banyuputih, bagaimana kondisi sosial dan budaya masyarakat di Kecamatan Banyuputih, serta bagaimana keadaan geografis di Kecamatan Banyuputih. Dari beberapa pertanyaan tersebut dapat ditemukan langkah-lagkah yang optimal dalam rencana pengembangan Kecamatan Banyuputih yang akan disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Situbondo.
pelaksanaan KKN dibuat dalam bentuk survey data sekunder dan survey data primer serta pengolahan data melalui analisis.
Kondisi Wilayah Kecamatan Banyuputih
Kecamatan Banyuputih merupakan daerah yang berada di dataran rendah yang mana juga termasuk ke wilayah pesisir sehingga memiliki potensi dalam sektor pertanian khususnya tanaman pangan dan juga sektor perikanan tangkap serta budidaya. Untuk keadaan iklim, di Kecamatan Banyuputih memiliki kondisi curah hujan tahunan yang cukup rendah sehingga diperlukan pengelolaan air yang optimal terutama pada musim kemarau.
Sedangkan kondisi hunian dan bangunan di Kecamatan Banyuputih cenderung memiliki ciri khas hunian dengan budaya madura yang mengumpul antar satu keluarga besar dan membentuk pola U dengan mushola yang ada di setiap kelompok hunian. Hal ini menjadi sebuah ciri khas di Kecamatan Banyuputih yang dapat dijadikan sebagai identitas yang perlu dilestarikan. Di wilayah perkotaan Kecamatan Banyuputih sendiri memiliki fungsi utama sebagai pusat perdagangan dan jasa serta pemerintahan. Namun terdapat juga daerah yang memiliki fungsi utama dalam sektor pendidikan dan perdagangan jasa khususnya sektor pertanian dan perikanan.
Potensi di Kecamatan Banyuputih sendiri cukup besar mengingat terdapat pusat kegiatan pendidikan yang dapat menjadi peningkatan pembangunan ekonomi bagi wilayah sekitarnya serta wilayah perkotaan yang dekat dengan Taman Nasional Baluran yang menjadi salah satu destinasi wisata yang telah dikenal oleh khalayak umum sehingga dengan rencana pengembangan yang optimal tentunya dapat memaksimalkan pendapatan ekonomi bagi Kecamatan Banyuputih sendiri yang akan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Kondisi Ekonomi Kecamatan Banyuputih
Pertanian di Kecamatan Banyuputih juga termasuk baik, terutama dalam pertanian tanaman pangan. Hal ini didukung dengan kondisi tanah aluvial yang cocok untuk pertanian, serta LP2B atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dapat mendukung usaha ketahanan pangan. Kondisi iklim di Kecamatan Banyuputih juga cocok untuk jenis tanaman palawija. Kedua sektor perikanan dan pertanian ini banyak memberi kontribusi pada perekonomian wilayah Kabupaten Situbondo.
Berdasarkan hasil survei primer berupa wawancara dengan masyarakat Kecamatan Banyuputih, banyak masyarakat yang mengeluh kurangnya perawatan dan pengelolaan infrastruktur pendukung sektor perikanan yang menyebabkan kurang maksimalnya pendapatan yang berasal dari sektor perikanan
Kondisi Sosial Budaya Kecamatan Banyuputih
Kecamatan Banyuputih secara garis besar didominasi oleh masyarakat dengan Suku Madura dan Suku Jawa. Kecamatan ini diwarnai oleh budaya dan bahasa Madura serta nuansa islami yang sangat erat. Salah satu kebiasaan masyarakat yang juga menjadi budaya yaitu berziarah ke makam Kiai As’ad Syamsul Arifin. Kiai As’ad Syamsul Arifin merupakan salah satu pejuang Indonesia serta pendiri Pesantren Salafiyah Safi’iyah yang merupakan pondok pesantren terbesar di Kabupaten Situbondo. Wisata budaya berbasis religi ini tidakhanya dilakukan oleh masyarakat Situbondo saja melainkan luar daerah juga sering datang untuk berziarah. Letak dari makam Kiai As’ad Syamsul Arifin ini berada di komplek Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah, Desa Sumberejo. Nuansa Islami sangat melekat disini. Banyak santri yang berlalu lalang menggunakan peci dan sarung, serta wanita menggunakan hijab.Untuk tingkat partisipasi yang ada di Kecamatan Banyuputih juga masih bisa dikatan cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan masih banyakanya masyarakat yang mengikuti kegiatan sosial bersama-sama. Serta saling membantu dalam menyelenggarakan kegiatan sosial bersama.
Namun terdapat isu di Kecamatan Banyuputih yang mana masih sangat minim masyarakat yang menempuh pendidikan tingakat lanjut. Hal ini dibuktikan dengan masih banykanya masyarakat yang bekerja pada sektor primer dan bergantung pada kondisi alam. Sehingga perlu adanya peningkatan mutu pendidikan untuk masyarakat setempat
Advokasi Kepada Pihak Pemerintah Daerah
Dalam KKN ini mahasiswa juga menjelaskan bagaimana masalah yang dihadapi salah satunya adalah tidak tersedianya data sekunder dari dinas yang mengharuskan mahasiswa melakukan survei primer. Hal ini sangat menunjukan bagaimana pemberkasan terkait data yang dibutuhkan untuk pembangunan masih kurang menyeluruh dan perlu dilakukan pembenahan agar pembangunan yang nantinya direncanakan oleh pemerintah daerah dapat sesuai dengan kebutuhan sesuai daerah masing-masin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H