Mohon tunggu...
Firdausiyah 191910501075
Firdausiyah 191910501075 Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi PWK UNEJ 19

Iridiscent

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Banyuputih Sadar akan Pentingnya RDTR dalam Pemanfaatan Ruang dan Perizinan Berusaha

22 Februari 2022   12:06 Diperbarui: 2 Maret 2022   14:18 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Banyuputih secara garis besar didominasi oleh masyarakat dengan Suku Madura dan Suku Jawa. Kecamatan ini diwarnai oleh budaya dan bahasa Madura serta nuansa islami yang sangat erat. Salah satu kebiasaan masyarakat yang juga menjadi budaya yaitu berziarah ke makam Kiai As’ad Syamsul Arifin. Kiai As’ad Syamsul Arifin merupakan salah satu pejuang Indonesia serta pendiri Pesantren Salafiyah Safi’iyah yang merupakan pondok pesantren terbesar di Kabupaten Situbondo. Wisata budaya berbasis religi ini tidakhanya dilakukan oleh masyarakat Situbondo saja melainkan luar daerah juga sering datang untuk berziarah. Letak dari makam Kiai As’ad Syamsul Arifin ini berada di komplek Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah, Desa Sumberejo. Nuansa Islami sangat melekat disini. Banyak santri yang berlalu lalang menggunakan peci dan sarung, serta wanita menggunakan hijab.Untuk tingkat partisipasi yang ada di Kecamatan Banyuputih juga masih bisa dikatan cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan masih banyakanya masyarakat yang mengikuti kegiatan sosial bersama-sama. Serta saling membantu dalam menyelenggarakan kegiatan sosial bersama.

Namun terdapat isu di Kecamatan Banyuputih yang mana masih sangat minim masyarakat yang menempuh pendidikan tingakat lanjut. Hal ini dibuktikan dengan masih banykanya masyarakat yang bekerja pada sektor primer dan bergantung pada kondisi alam. Sehingga perlu adanya peningkatan mutu pendidikan untuk masyarakat setempat

Advokasi Kepada Pihak Pemerintah Daerah

4-621d677a87006469985ae0e3.png
4-621d677a87006469985ae0e3.png
Setelah menemukan kesimpulan dari tiap analisis dan hasil pengumpulan data, mahasiswa KKN melakukan advokasi berupa presentasi kepada pihak OPD dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Situbondo. Pihak OPD kemudian memberikan tanggapan dari penjelasan mahasiswa dan menjelaskan bagaimana keadaan yang ada serta bagaimana dinamika yang terjadi dalam pembangunan tingkat kabupaten. Hal ini memberikan pandangan bagi OPD terkait bagaimana kondisi dan apa saja yang bisa dikembangkan di Kecamatan Banyuputih untuk nantinya diimplementasikan menggunakan peraturan tata ruang yang lebih mendetail.

Dalam KKN ini mahasiswa juga menjelaskan bagaimana masalah yang dihadapi salah satunya adalah tidak tersedianya data sekunder dari dinas yang mengharuskan mahasiswa melakukan survei primer. Hal ini sangat menunjukan bagaimana pemberkasan terkait data yang dibutuhkan untuk pembangunan masih kurang menyeluruh dan perlu dilakukan pembenahan agar pembangunan yang nantinya direncanakan oleh pemerintah daerah dapat sesuai dengan kebutuhan sesuai daerah masing-masin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun