Mohon tunggu...
Anexarmenos
Anexarmenos Mohon Tunggu... Mahasiswa - Panjang Umur Hal-hal Baik

Seorang manusia yang dibuat oleh tangan Tuhan--dengan Maha Pengasih-Nya. Melalui rahim yang suci (ibu) dan dirawat oleh tangan yang kuat (bapak) serta diproses dengan cara paling purna; Cinta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rezim Hari Ini: Matinya Demokrasi dan Melanggengnya Oligarki

4 Juli 2021   23:35 Diperbarui: 5 Juli 2021   10:46 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini, demokrasi di negara kita sudah benar-benar ditunggangi oleh kepentingan elit politik, oleh para oligarki.

Sebagaimana definisi oligarki yang disodorkan oleh Ketua BEM STH Indonesia Jentera, Renie Aryandi " Oligarki itu siapa? Mereka yang menggunakan benteng politik dan hukum untuk menyelenggarakan kontrol terhadap kebijakan, sistem yang menghasilkan pemerintahan yang buta keadilan." Ujar beliau dalam agenda Indonesia Corruption Watch (ICW) Jum'at, (02/07/21) (bisa dilihat dalam kanal youtubenya: Sahabat ICW).Sudah jelas bahwa munculnya oligarki bisa membuat sense of justice di negara ini lenyap, karena mereka sangat buta keadilan.

Selanjutnya, Renie juga menambahkan perkataannya tentang oligarki yaitu "Mereka bertanggung jawab atas eksploitasi sumber daya alam.dan tenaga manusia mereka menggunakan instrument negara, dan menimbulkan kesenjangan dan ketimpangan, dan menganggap rakyat kritis sebagai ancaman dan mengganggu kenyamanan."

Ya, memang eksploitasi yang terjadi sekarang jika bukan oleh mereka maka oleh siapa lagi. Apalagi sekarang dengan adanya UU Minerba yang semakin mempermudah para oligarki mengeksploitasi sesuka mereka.

Semua kebijakan yang ada sekarang sudah terlihat sangat mengarah pada privilege oligarki. Rakyat semakin sulit untuk mendapat haknya sebagai warga negara demokrasi. Apalagi janji-janji manis yang pernah disampaikan Presiden kini tak kunjung ditepati. Maka sudah saatnya kita untuk menagih dengan terus bersuara dalam media apa saja. 

Kita harus setia terus mengawasi jalannya pemerintah jangan sampai lengah. Disamping itu sudah menjadi kewajiban kita, rezim saat ini juga telah kehilangan kelompok opisisi. Mereka sudah tergabung, malah mendapat privilege khusus dari Presiden.

Sudah saatnya gauangan perlawanan dan semangat perjuangan kembali dikobarkan. Panjang Umur Perlawanan! Rebut kembali Demokrasi, gulingkan Oligarki!!!

"Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan, disana bersemayam kemerdekaan, apabila engkau memaksa diam, aku siapkan untukmu perlawanan!" -Wiji Thukul

Referensi : 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun