Mohon tunggu...
Firdaus
Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru Esde

Guru Esde Muara Tawang Estate

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Coaching dalam Mengembangkan Potensi, Bakat dan Minat Peserta Didik

7 Maret 2024   10:06 Diperbarui: 7 Maret 2024   10:20 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OPTIMALISASI COACHING DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI, BAKAT DAN MINAT PESERTA DIDIK

https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/114939

 

Oleh : Firdaus (SDS Eka Tjipta Muara Tawang)

 

Setiap peserta didik memiliki potensi, bakat dan minat yang berbeda-beda. Peserta didik yang yang potensinya teroptimalkan dan terstimulisasi dengan benar dapat menjadi salah satu sumber daya manusia berkualitas, dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi yang benar. Stimulasi adalah berbagai rangsangan, seperti kesempatan bermain, fasilitas belajar, atau pendekatan lain yang dapat memicu anak untuk belajar mengembangkan bakat dan minatnya.

Setiap murid memiliki kemampuan dan cara belajar yang berbeda-beda ada yang memiliki tingkat pemahaman rendah, sedang, dan tinggi. Setiap murid juga memiliki karakter belajar yang berbeda-beda pula, seperti; ada murid lebih senang dengan visualisasi, audio visual, dan kinestetik. Tanpa disadari, bahwa setiap murid itu unik. Unik dalam artian memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Keunikan murid-murid di kelas akan menjadi energi positif yang luar biasa jika bersinergi dengan baik. Jadi, tugas guru adalah memfasilitasi agar keunikan yang dimiliki murid dapat menjadi ciri khas tersendiri yang memiliki keunggulan sebagai sesuatu berpengaruh dalam tumbuh dan berkembang seorang anak.

Optimal merupakan suatu kondisi tertinggi yang dimana mungkin untuk dilakukan seseorang atau sesuatu tanpa merusak unsur yang ada pada tempatnya. Potensi adalah hal-hal spesifik yang ada pada diri anak, yang tampak lebih bila dibandingkan dengan anak seusianya. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Sedangkat bakat adalah adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir. Bakat sendiri bisa diartikan sebagai kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Singkat kata, ini adalah potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir

Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran terutama dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik sangat dibutuhkan dengan melalui pendekatan tertentu. Salah satu pendekatan yang dikembangkan dan diberdayakan adalah pendekatan coaching, sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi peserta didik untuk memaksimalkan kinerjanya. Pendekatan komunikasi dengan proses coaching merupakan sebuah dialog antara murid dan coach yang terjadi secara terbuka dalam sebuah interaksi yang mengutamakan konsep kekeluargaan/persaudaraan. Untuk menjadi coach, maka seorang guru harus memiliki kompetensi, seperti kemampuan penggalian potensi, kemampuan penggalian kekuatan dan kelemahan kinerja, kemampuan penggalian penentuan tujuan, kemampuan penggalian perencanaan strategi, kemampuan penggerakan komitmen.


Pendekatan kompetensi coaching yang dilakukan oleh guru sebagai coach merupakan hal mendasar yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam proses pembelajaran sebagaimana filosofi pendidikan menurut . Ki Hadjar Dewantara yang menekankan bahwa tujuan pendidikan itu 'menuntun' tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki karakter. Oleh sebab itu, keterampilan coaching perlu dimiliki para guru dalam menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Coaching dalam bahasa Indonesia berarti pembinaan atau pelatihan. Coaching merupakan suatu pendekatan atau kemitraan antara guru dan murid. Peran pembina dalam program coaching adalah untuk membimbing dan menggali potensi serta kemampuan yang dimiliki oleh murid untuk mencapai tujuan tertentu dan memberikan informasi terkait hal yang dibutuhkan oleh murid.

Coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk diterapkan dalam bidang pendidikan yang prosesnya berpusat pada murid. Dengan metode ini, guru dapat mendorong murid untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif. Coaching adalah gaya pembinaan dengan cara berkomunikasi, yang lebih banyak mendengar secara aktif serta bertanya untuk menggali informasi lebih banyak. Selanjutnya memberikan umpan balik positif yang konstruktif dalam rangka menggali pencapaian potensi diri dari murid yang dituntunnya. Salah satu tujuan dari pendekatan coaching adalah menuntun murid untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang dikehendaki

Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran guru sebagai 'coach' dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan. Pendekatan kompetensi coach dalam pendidikan menempatkan guru sebagai pendamping, memposisikan diri sebagai agen perubahan pembelajaran dalam penerapan kompetensi pedagogisnya.

Coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk menciptakan pembelajaran yang Merdeka dimana dalam proses coaching landasan awal yang harus di bangun oleh coach yakni mampu menciptakan Hubungan kemitraan yang setara, nyaman dan aman dengan komunikasi yang memberdayakan sehingga coach bisa menginspirasi coachee untuk memberikan jawaban-jawaban sendiri atas permasalahannya. Dalam proses coaching, guru sebagai coach di tuntut untuk mampu menggali informasi terkait dengan masalah yang di hadapi coachee dengan pertanyaan terbuka untuk mengstimulus jawaban dari coachee secara optilamilasasi agar jawaban coachee dapat di terapkan dalam aksi nyata sehingga Potensi coachee bisa berkembang.

Proses yang menstimulasi pikiran dan kreativitas berarti coach memfasilitasi murid untuk mengeksplorasi kesadaran dirinya serta menciptakan kreativitas dengan menstimulasi pikiran melalui proses bertanya sehingga murid dapat menemukan jawabannya sendiri. Salah satu keunggulan coaching adalah murid akan mampu mengungkap apa yang menjadi masalah mereka melalui pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan tepat dari coach sehingga murid sendiri yang akan menyelesaikan masalah tersebut.

Melalui metode coaching, murid dapat lebih mendalam mengungkap bagaimana mereka menjalani proses pembelajaran. Coach harus mampu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tajam "powerful questions" dan menuntun para murid untuk mampu menemukan masalah pribadi murid tersebut yang kemungkinan menjadi halangan terbesar baginya untuk maju. Setelah murid mengungkapkan masalah yang dihadapi, maka coach harus mengajukan pertanyaan kembali mengenai bagaimana penyelesaian yang dapat dilakukan oleh murid tersebut.


Setelah ada pertanyaan yang "menggugah" maka biasanya murid sendiri akan aktif untuk mencari solusi. Murid memiliki beberapa alternatif penyelesaian masalah maka coach harus menuntun murid menemukan mana alternatif terbaik yang dapat menjadi solusi masalah tersebut. Menurut Nani Herlina Pasaribu dalam (Kisnanto, 2018) langkah-langkah pelaksanaan teknik coaching :

Pertama ; Coaching presence berkaitan dengan kemampuan semurid coach untuk hadir total bagi murid. Hadir total artinya fisik, pikiran dan hati sepenuhnya bersama dengan murid saat sesi berlangsung. Sesi coaching hanya akan berjalan baik ketika coach sepenuhnya hadir. Kondisi ini ditandai dengan fokus yang total pada murid, bukan pada solusi. Pikiran terbebas dari anggapan atau judgement dan percaya pada proses coaching

Kedua ; Active listening. Tujuan utama dalam mendengarkan adalah untuk memahami pesan yang ingin disampaikan, bagaimana caranya berpikir, dan apa yang ia yakini pada pokok masalah yang sedang dihadapi. Mendengarkan secara aktif bertujuan agar mampu memahami tidak hanya cerita si murid, tetapi juga persepsi, keyakinan, dan terutama makna di balik cerita. Ada banyak yang bisa digali dari cuma sekadar memperhatikan kata-kata yang terucap. Mendengarkan aktif memerlukan level empati. Coach menempatkan dirinya setara dengan murid agar ia bisa memahami situasinya dan membantunya mendapatkan wawasan yang lebih luas.

Ketiga ; Powerful questioning. Coaching merupakan percakapan kreatif di mana coach mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran, ide, inspirasi dan mendorong terbentuknya komitmen untuk bertindak. Pertanyaan berbobot merupakan inti dari percakapan kreatif. Melalui serangkaian pertanyaan, coach membantu murid menyadari situasinya sekarang dan mengetahui apa yang ia perlu lakukan untuk mencapai tujuan yang ia inginkan

Dalam ruang kemerdekaan belajar, proses coaching juga merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak coach dan coachee. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam dapat membuat coachee melakukan metakognisi. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga mendorong coachee berpikir secara kritis dan mendalam yang bermuara pada coachee dapat menemukan kekuatan diri dan potensinya untuk terus dikembangkan secara berkesinambungan atau menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.

Pengembangan kekuatan dan potensi diri inilah yang menjadi tugas seorang coach (pendidik/pamong). Apakah pengembangan diri seorang coachee cepat, perlahan- lahan atau bahkan berhenti adalah tanggung jawab seorang coachee. Pengembangan diri baik seorang coach atau coachee dapat dimaksimalkan dengan proses coaching.

Coaching, sebagaimana telah dijelaskan pengertiannya dari awal memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambungan

Dengan menggunakan pendekatan coaching maka setiap bakat dan minat yang dimiliki oleh seseorang ditumbuh kembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini dikarenakan bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud. Atau dengan kata lain bakat merupakan suatu potensi yang dimiliki oleh seseorang yang berbakat dan lebih cepat mengerjakan pekerjaannya dibandingkan dengan seseorang yang kurang berbakat. Sedangkan minat adalah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.

Bakat dan minat sebagai unsur psikologis yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan, maka seluruh elemen yang terlibat dalam pendidikan sudah seharusnya mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.

Betapa banyak peranan yang harus dilakukan oleh guru kepada siswa, maka seorang guru harus mampu membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswanya dalam proses pembelajaran terutama dalam menumbuh kembangkan bakat minat siswa. Hal ini sebagai simbol bahwa seorang guru diharuskan untuk mengingati siswa dan siswinya agar terus mengembangkan bakat minat yang diamati.

Peran guru dalam menumbuh kembangkan bakat minat siswa suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar suatu pembelajaran siswa harus mampu menunjukkan bakat minat yang dimilikinya. Namun pada kenyataan sekarang ini banyak siswa yang kurang berminat terhadap suatu pelajaran tertentu lantaran minimnya peran guru dalam menumbuh kembangkan bakat minat siswa. Betapa sangat besarnya jasa seorang guru dalam menumbuh kembangkan bakat minat siswa. Hal ini tidak bisa dibiarkan secara terus menerus karena bisa merugikan diri siswa. Oleh karena itu sangat dibutuhkan guru yang berbakat dan siswa yang berbakat disekolah.

 

https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/114939

#Edukita

#PMM

#Yang memberikan Pelatihan dan Lomba Artikel dan karya Ilmiah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun