Coaching dalam bahasa Indonesia berarti pembinaan atau pelatihan. Coaching merupakan suatu pendekatan atau kemitraan antara guru dan murid. Peran pembina dalam program coaching adalah untuk membimbing dan menggali potensi serta kemampuan yang dimiliki oleh murid untuk mencapai tujuan tertentu dan memberikan informasi terkait hal yang dibutuhkan oleh murid.
Coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk diterapkan dalam bidang pendidikan yang prosesnya berpusat pada murid. Dengan metode ini, guru dapat mendorong murid untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif. Coaching adalah gaya pembinaan dengan cara berkomunikasi, yang lebih banyak mendengar secara aktif serta bertanya untuk menggali informasi lebih banyak. Selanjutnya memberikan umpan balik positif yang konstruktif dalam rangka menggali pencapaian potensi diri dari murid yang dituntunnya. Salah satu tujuan dari pendekatan coaching adalah menuntun murid untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang dikehendaki
Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran guru sebagai 'coach' dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan. Pendekatan kompetensi coach dalam pendidikan menempatkan guru sebagai pendamping, memposisikan diri sebagai agen perubahan pembelajaran dalam penerapan kompetensi pedagogisnya.
Coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk menciptakan pembelajaran yang Merdeka dimana dalam proses coaching landasan awal yang harus di bangun oleh coach yakni mampu menciptakan Hubungan kemitraan yang setara, nyaman dan aman dengan komunikasi yang memberdayakan sehingga coach bisa menginspirasi coachee untuk memberikan jawaban-jawaban sendiri atas permasalahannya. Dalam proses coaching, guru sebagai coach di tuntut untuk mampu menggali informasi terkait dengan masalah yang di hadapi coachee dengan pertanyaan terbuka untuk mengstimulus jawaban dari coachee secara optilamilasasi agar jawaban coachee dapat di terapkan dalam aksi nyata sehingga Potensi coachee bisa berkembang.
Proses yang menstimulasi pikiran dan kreativitas berarti coach memfasilitasi murid untuk mengeksplorasi kesadaran dirinya serta menciptakan kreativitas dengan menstimulasi pikiran melalui proses bertanya sehingga murid dapat menemukan jawabannya sendiri. Salah satu keunggulan coaching adalah murid akan mampu mengungkap apa yang menjadi masalah mereka melalui pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan tepat dari coach sehingga murid sendiri yang akan menyelesaikan masalah tersebut.
Melalui metode coaching, murid dapat lebih mendalam mengungkap bagaimana mereka menjalani proses pembelajaran. Coach harus mampu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tajam "powerful questions" dan menuntun para murid untuk mampu menemukan masalah pribadi murid tersebut yang kemungkinan menjadi halangan terbesar baginya untuk maju. Setelah murid mengungkapkan masalah yang dihadapi, maka coach harus mengajukan pertanyaan kembali mengenai bagaimana penyelesaian yang dapat dilakukan oleh murid tersebut.
Setelah ada pertanyaan yang "menggugah" maka biasanya murid sendiri akan aktif untuk mencari solusi. Murid memiliki beberapa alternatif penyelesaian masalah maka coach harus menuntun murid menemukan mana alternatif terbaik yang dapat menjadi solusi masalah tersebut. Menurut Nani Herlina Pasaribu dalam (Kisnanto, 2018) langkah-langkah pelaksanaan teknik coaching :
Pertama ; Coaching presence berkaitan dengan kemampuan semurid coach untuk hadir total bagi murid. Hadir total artinya fisik, pikiran dan hati sepenuhnya bersama dengan murid saat sesi berlangsung. Sesi coaching hanya akan berjalan baik ketika coach sepenuhnya hadir. Kondisi ini ditandai dengan fokus yang total pada murid, bukan pada solusi. Pikiran terbebas dari anggapan atau judgement dan percaya pada proses coaching
Kedua ; Active listening. Tujuan utama dalam mendengarkan adalah untuk memahami pesan yang ingin disampaikan, bagaimana caranya berpikir, dan apa yang ia yakini pada pokok masalah yang sedang dihadapi. Mendengarkan secara aktif bertujuan agar mampu memahami tidak hanya cerita si murid, tetapi juga persepsi, keyakinan, dan terutama makna di balik cerita. Ada banyak yang bisa digali dari cuma sekadar memperhatikan kata-kata yang terucap. Mendengarkan aktif memerlukan level empati. Coach menempatkan dirinya setara dengan murid agar ia bisa memahami situasinya dan membantunya mendapatkan wawasan yang lebih luas.
Ketiga ; Powerful questioning. Coaching merupakan percakapan kreatif di mana coach mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran, ide, inspirasi dan mendorong terbentuknya komitmen untuk bertindak. Pertanyaan berbobot merupakan inti dari percakapan kreatif. Melalui serangkaian pertanyaan, coach membantu murid menyadari situasinya sekarang dan mengetahui apa yang ia perlu lakukan untuk mencapai tujuan yang ia inginkan
Dalam ruang kemerdekaan belajar, proses coaching juga merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak coach dan coachee. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam dapat membuat coachee melakukan metakognisi. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga mendorong coachee berpikir secara kritis dan mendalam yang bermuara pada coachee dapat menemukan kekuatan diri dan potensinya untuk terus dikembangkan secara berkesinambungan atau menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.