6. Â Â Â Kapusin Bersekutu
Allah mengumpulkan kita bersama dalam satu iman, kasih dan kesatuan Trinitas. Semua orang (Kapusin) memiliki peran dalam pelayanan sebagai panggilan Tuhan. Aspek pertama dalam pokok sinodal para uskup yakni persekutuan sangat sejalan dengan kharisma kapusin yakni memprioritaskan persaudaraan (Kans 4.2). Fransiskus sejak awal telah menegaskan spirit persekutuan dalam diri saudara-saudaranya. Hidup persaudaraan dihayati oleh setiap saudara dalam persekutuan. Masing-masing saudara dengan karunia yang berbeda-beda bisa "berjalan bersama" dalam kerja tangan.[22]Â
Kerja tangan dilangsungkan dengan bekerja sebagai tim pula dalam persaudaraan. Setiap saudara bekerja dengan keterampilan yang saling melengkapi.
Pribadi-pribadi dilebur menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Ada target bersama, bukan target pribadi sebagai tujuan. Bekerja sebagai tim memberi daya optimal dan kontribusi hasil yang baik. [23]
7. Â Â Â Penutup: Relevansi Â
Prioritas bentuk pekerjaan para saudara dina Kapusin terletak pada hidup persaudaraan dan hidup doa. Melalui kedua hal ini, para saudara kapusin mau menyatakan diri kepada dunia dewasa ini. Berdasarkan identitas mereka dalam memenuhi perutusan yang diminta oleh Gereja. Untuk mewujudkan dimensi persaudaraan dalam karya para saudara Kapusin, setiap pekerjaan dari saudara dilaksanakan sebagai karya persaudaraan. Perbedaan karunia kerja yang dimiliki setiap saudara adalah rahmat Allah yang patut disyukuri sebagai kekayaan bersama pula. Kerja tangan para saudara dikembangkan dengan program persaudaraan.
Sebagai saudara muda dalam domus formationis, para saudara menjalankan perutusan sebagai pelajar. Hidup sebagai pelajar adalah perutusan yang memiliki dimensi persaudaraan untuk membentuk diri dalam bidang intelektual. Sisi lain yang seharusnya disadari oleh setiap saudara dalam domus fomationis bahwa kerja tangan penting sebagai pelayanan persaudaraan.Â
Para saudara hendaknya melakukan kerja tangan dengan mengolah segala sesuatu dengan spirit kerja tangan dan akal budi. Kerja tangan sebagaimana telah diuraikan di bagian atas tulisan ini sungguh menekankan partisipasi dalam dimensi komunal. Keterlibatan tersebut dapat memajukan ketergantungan satu sama lain dan dengan semangat saling membantu, menambah mutu persaudaraan.[24] Nilai kerja bukan tentang hasil yang dikerjakan dalam konteks persaudaraan tetapi tentang partisipasi aktif saudara ikut ambil bagian dalam pelayanan kasih sebagai saudara dalam domus formationis.
Â
Daftar PustakaÂ
Â