Lilin Perjanjian
Tangis merintih memecah tidurku
Suara dentum kaca berhamburan dalam riuh gelombang bayu
Kuberlari dari mimpi
Cari kunci dalam gelapnya kamar
Kuterhentak memandang sosok gadis rampu panjang
Ia berlutut lemas lesu
Wajah putih meneteskan luka
Gores kaca  sesal diri
Kutepuk pundaknya dengan sedikit bergetar
Hilang lenyap tinggal bayang
Gemetar kaki pucat wajah ini
Jangan .... jangan han....
Guma mulut penuh gemetar
Nafas tersendat mata memerah
Mengungkap kata terbata bata
Depan lilin perjanjinan aku menyesal atas deritamu.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H