"Cara mensucikan bejana kalian jika dijilat anjing adalah dibasuh tujuh kali, salah satunya dengan debu (tanah)" (HR: Muslim)
Begitullah Rahmat Allah terhadap makhluknya menjauhi tak harus meninggalkan.
Tapi kenapa harus merawat anjing bukan yang lain?
Tidak bolehkan bagi seorang muslimah merawat anjing (ingat bukan memelihara lho), bukankah anjing juga adalah makhluk Allah yang harus mendapat perawatan dan kasih sayang mari kita baca sebuah kisah dari  Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut." (HR. Muslim no. 2245).
ketika membaca kisah diatas mata ini berlinang menandakan  betapa rahmat Islam menaungi seluruh makhluk bahkan yang dianggap najis sekalipun ini membuktikan surga juga bisa didapat dengan menyayangi mahkluk-Nya tidak memandang siapapun apapun itu. Itulah kasih sayang dalam Islam tidak memelihara bukan tidak menyayangi bahkan itulah cara kami melindungi dan mencintai makhluk Allah yang bernama anjing karena kami tidak pernah menyakitinya, membunuhnya bahkan memakannya. Karena yang memakan daging anjing adalah mereka  kaum yang paling getol menyatakan pecinta hewan anjing. Â
https://www.viva.co.id/berita/metro/680422-ahok-legalkan-penjualan-daging-anjing-pemilik-lapo-senang
https://beritagar.id/artikel/berita/ahok-akan-legalkan-perdagangan-daging-anjingÂ
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI