Pengertian pragmatisme
Pragmatisme merupakan suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantara akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.Â
Dalam filsafat, pragmatisme merupakan suatu aliran yang berpandangan bahwa kebenaran sesuatu ialah apabila sesuatu itu berguna bagi kehidupan nyata. Oleh karena itu, kebenaran sifatnya relatif/ tidak mutlak. Misalkan, suatu konsep atau peraturan yang tidak memberikan manfaat/ kegunaan bagi masyarakat tertntu, namun terbukti berguna bagi masyarakat yang lain, makan konsep itu dinyatakan benar oleh masyarakat.
Tokoh Filsafat Pendidikan Pragmatisme:
- William James
James berpandangan bahwa "tidak ada suatu kebenaran yang bersifat mutlak atau tetap dan dapat berdiri sendiri".
- Charles S. Pierce
Dalam pemikirannya mengenai pragmatisme yakni mengenai kebenaran yang hakiki, dan bukan kebenaran sesuai opini. Karena menurut Charles S. Peirce, opini ialah suatu ketergantungan. Sedang hakiki ialah suatu kenyataan yang telah dialami.
- Heracleitos
Ia mengemukakan pemikirannya, bahwa segala sesuatu yang bersangkutan dengan alam semesta, tidak akan ada yang abadi/ tetap. Semua berada dalam suatu hal yang bernama proses. Jadi, secara tidak langsung menjadi apa yang telah dikehendaki.
Dalam pemikirannya  Heracleitos mnggunakan 2 cara, yakni:
1. Seperti aliran sungai dan
2. Menggambarkan kenyataan dengan api.
- John Dewey
Menurut pendapat Dewey "suatu pengalaman adalah kebenaran, yang mana hal tersebut akan menimbulkan kegunaan bagi kehidupan manusia".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H