Mohon tunggu...
Firdausi Qomariyatun Fitri
Firdausi Qomariyatun Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Tulis, baca, pahami

Tak ada kata terlambat untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokohnya

28 April 2020   15:55 Diperbarui: 28 April 2020   16:07 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian pragmatisme

Pragmatisme merupakan suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantara akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. 

Dalam filsafat, pragmatisme merupakan suatu aliran yang berpandangan bahwa kebenaran sesuatu ialah apabila sesuatu itu berguna bagi kehidupan nyata. Oleh karena itu, kebenaran sifatnya relatif/ tidak mutlak. Misalkan, suatu konsep atau peraturan yang tidak memberikan manfaat/ kegunaan bagi masyarakat tertntu, namun terbukti berguna bagi masyarakat yang lain, makan konsep itu dinyatakan benar oleh masyarakat.

Tokoh Filsafat Pendidikan Pragmatisme:

- William James

James berpandangan bahwa "tidak ada suatu kebenaran yang bersifat mutlak atau tetap dan dapat berdiri sendiri".

- Charles S. Pierce

Dalam pemikirannya mengenai pragmatisme yakni mengenai kebenaran yang hakiki, dan bukan kebenaran sesuai opini. Karena menurut Charles S. Peirce, opini ialah suatu ketergantungan. Sedang hakiki ialah suatu kenyataan yang telah dialami.

- Heracleitos

Ia mengemukakan pemikirannya, bahwa segala sesuatu yang bersangkutan dengan alam semesta, tidak akan ada yang abadi/ tetap. Semua berada dalam suatu hal yang bernama proses. Jadi, secara tidak langsung menjadi apa yang telah dikehendaki.

Dalam pemikirannya  Heracleitos mnggunakan 2 cara, yakni:

1. Seperti aliran sungai dan

2. Menggambarkan kenyataan dengan api.

- John Dewey

Menurut pendapat Dewey "suatu pengalaman adalah kebenaran, yang mana hal tersebut akan menimbulkan kegunaan bagi kehidupan manusia". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun