"Terima kasih ya, Rani, sudah bantu ibu." Ia tersenyum sambil membersihkan sisa keringat di leher.
"Ngomong-ngomong, ibu juga punya surat untuk Rani, tunggu sebentar!", Bu Yuli buru-buru membuka ranselnya dan mengeluarkan sebuah surat berwarna pink bergambar Hello Kitty lucu favoritku.
Dia menyodorkan amplop surat pink itu dengan raut berseri-seri berharap muridnya ini dapat menerima suratnya dengan tulus. Ku terima suratnya ragu-ragu, sedikit curiga kalau jangan-jangan ini sandiwara lagi. Namun tidak. Dengan lembut Bu Yuli menarikku ke pelukannya. Aroma parfum yang kusuka baunya menyeruak hidungku. Guru-guru di sekitar kami hanya tersenyum saja sibuk menyelesaikan urusan masing-masing. Tangannya membelai lembut punggungku. "Ibu minta maaf ya, nak.." terdengar lirih suaranya di telinga, aku pun tersenyum dengan air mata mengalir di pipi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H