Mohon tunggu...
Firda Puri Agustine
Firda Puri Agustine Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Write, Enjoy, and Smile ;)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Sakitnya Tuh di Sini, Pak Jokowi...

23 Oktober 2014   16:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:00 3476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_349356" align="aligncenter" width="300" caption="Wartawan yang menunggu Jokowi saat masih berkantor di Balai Kota, Jakarta. /dok. istimewa"]

14140321751288148426
14140321751288148426
[/caption]

Cuma saya masih coba berpikir sedikit positif. Kejadian semalam, bisa jadi ada kesalahpahaman, atau miskomunikasi antara Jokowi, staf ahli, stah humas, dan paspampres. Bisa aja kan, Jokowi-nya sendiri memang belum fixed memutuskan agenda itu karena ada kata 'mungkin'. Tapi, kemudian ditafsirkan berbeda oleh orang-orang di sekelilingnya?.

Apapun, Jokowi yah begitu adanya. Bagi wartawan yang sudah 'biasa' dengan sikapnya saja, kejadian semalam mengecewakan. Apalagi, bagi wartawan yang baru mengenal dia lebih dekat. Kecewa-nya itu ditambah oleh lokasi yang jauh, kondisi tubuh yang sudah lelah, dan otak yang sudah kepengen istirahat. Saya paham betul rasanya.

Malah, katanya Syailendra, kawan Tempo, "Jokowi agak mengidap narsisme introvert, diam-diam narsis yang membahayakan,". Bisa jadi juga. Lho, buat apa mengumumkan nama menteri saja harus di Tanjung Priuk? Biar klop sama visi kemaritiman dia? Menurut saya, kok enggak pada tempatnya.

Saya jadi penasaran, siapa sih yang mengatur strategi pencitraan dia? Jangan-jangan Jokowi-nya sendiri memang mau mengumumkan di Istana Merdeka saja. Atau, memang dia sekarang dihinggapi sindrom seorang bintang? Kalaupun iya, semoga hanya sesaat.

Di sisi lain, sebagai seorang wartawan di era sekarang, rasanya belum lengkap kalau belum ikut berinteraksi dengan Jokowi. Kenapa? Karena dengan ikut meliput dia, jadi ujian tersendiri. Ya, uji ketahanan fisik, uji mental, uji hati pula. Mesti lari-lari, berdesak-desakan, rela kepala kena mikrofon, rela kesenggol tripod, ikhlas hape dicopet, sabar di PHP-in, dan segudang tantangan lain.

Justru, ketidaknyamanan itu akan memberi pelajaran, bahwa menjadi seorang wartawan tidak mudah. Wartawan yang bener-bener wartawan loh ya, bukan yang abal-abal. Enggak boleh cengeng, dan jangan berlarut-larut mengeluh. Wah, kalau enggak ada passion, bisa stres pasti.

Eh, mungkin juga Jokowi ingin 'mengospek' wartawan dengan sikap-sikap dia yang unpredictable. Cuma ya, jangan sadis-sadis banget-lah, Pak. Kalau mau anti mainstream, ngumumin kabinetnya kan bisa sambil lesehan di Istana Merdeka, atau di rumah makan favorit Bapak. Setidaknya, kalaupun keputusan harus diubah, mereka enggak sengsara-sengsara banget.

Kalau soal pengumuman menteri yang terkesan lambat, ya wajarlah. Jokowi enggak mau salah pilih orang. Cuma caranya aja yang menurut saya terlalu berlebihan. Nah, buat kawan-kawan yang masih bertugas 'mengawal Jokowi' dari dekat, saya kirim sepuluh jempol. Kalian luar biasa.. Saya tunggu video klip Sakitnya Tuh di Sini versi wartawan peliput Presiden..He-he.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun