Mohon tunggu...
Firda Larosa
Firda Larosa Mohon Tunggu... Musisi - High School Student

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Sejarah | Kenyataan dari Mimpi

5 November 2018   18:59 Diperbarui: 6 November 2018   18:42 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.boombastis.com

"Iya ma, kakak mau belajar nih. Besok ada ulangan sejarah," kataku kepada ibu. Ku terus berfikir akan mengapa aku bermimpi tentang hal seperti itu. Tidak mungkin hal itu akan terjadi pada saat ini. Sambil membuka buku sejarahku, ternyata bab ulangan untuk besok adalah "Zaman Pendudukan Jepang di Indonesia". Jam mengarah pada jam 11 dan aku masih merasa lelah dan ngantuk. Melihat dari tulisan di buku bahwa masa ini dimulai pada tahun 1941, kebetulan itulah masa remaja ibuku. Untuk mempercepat waktu belajar agar kembali tidur lagi, aku memustuskan untuk bertanya kepada ibuku bagaimana terjadinya pendudukan Jepang di Indonesia.

"Ibu, ibu berada pada masa pendudukan Jepang kan? Gimana sih awal-awalnya?" ku bertanya kepada ibuku.

"Ibu tidak terlalu ingat lagi sih kak. Tapi ibu ingat ada perang di Lautan Pasifik waktu itu dan tidak lama kemudian Belanda menyerah kepada Jepang. Ibu juga ingat daerah yang pertama dijajah mereka adalah Tarakan. Saat ibu tahu dari nenekmu bahwa Jepang telah menjajah Tarakan, ibu merasa sangat ketakutan," kata ibu dengan mukanya yang penuh ketakutan karena ia mulai mengingat masa-masa itu kembali. Sepertinya masa itu merupakan masa yang sangat sulit bagi ibuku. Tidak ada kata "aman" lagi untuk semua tempat dimanapun ibuku berada.

"Wah ibu merasa ketakutan ya. Indonesia pada masa itu tidak berbuat apa-apa untuk melawan kembali?" ku lanjut bertanya kepada ibu.

"Iya kak. Tetapi waktu itu sistem pemerintahannya berbeda sehingga wilayah Indonesia dibagi dua. Tarakan berada di bawah kekuasaan Kaigun, sedangkan Jawa berada di bawah kekuasaan Rikugun. Ibu berfikir bahwa berada di kekuasaan berbeda, kemungkinan tempat tinggal ibu di Jawa tidak akan dijajah sebelum Kaigun semuanya dijajah. Waktu itu sih Jepang membentuk organisasi namanya PETA atau kepanjangannya Pembela Tanah Air. Mereka melatih pemuda Indonesia termasuk om kakak untuk memenuhi kebutuhan mereka, tetapi justru pemuda Indonesia memanfaatkan itu untuk meraih kemerdekaan menggunakan perjuangan fisik," kata mamaku panjang lebar.

Tiba-tiba, teringatlah aku tentang mimpiku tadi. Aku tidak tahu hubungannya apa dengan semua ini tetapi aku tetap ingin mencoba untuk bertanya kepada ibuku.

"Bu, ibu pernah didatangi oleh prajurit-prajurit itu ga"

"Oh pernah kak. Ibu ingat waktu itu ibu diperintah prajurit=prajurit itu untuk mengumpulkan bahan-bahan yang mereka perlukan. Tetapi jumlahnya terlalu banyak dan ibu belum mengumpulkan semuanya yang mereka inginkan. Mereka datang ke rumah ibu dan marah ketika mengetahuinya. Ibu ditarik salah satu prajurit itu dan dibawa ke Blitar dan kerja paksa untuk mereka. Untungnya om kamu yang tadinya berada di PETA memberontak di Blitar pada hari kasih sayang tahun 1945 . Ia dengan pemuda lainnya membinasakan orang-orang Jepang dan menyelamatkan ibu" kata ibuku.

"Hari kasih sayang? Berarti 14 Februari 1945 dong bu?"

"Iya ka. Kebetulan sekali kan? Syukurlah semua itu sudah selesai. Ibu tidak mau lagi setiap hari harus hormat ke arah matahari terbit seperti budaya Jepang dan harus kerja paksa tetapi untuk kebutuhan mereka" kata ibu.

"Untung kakak juga hidup di masa semua itu telah berakhir. Mendengar dari cerita ibu, sepertinya ibu sengsara sekali ya pada masa itu. Makasih ya bu sudah cerita sama kakak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun