Selain itu juga memberikan nama untuk usaha bawang merah, "untuk usahanya saya memberikan nama BAPER atau Bawang Merah Super, untuk nama sendiri sudah disetujui bersama sasaran" ujarnya. Semua ini lakukannya itu membuat identitas yang dapat membuat orang lebih mengenal lagi usaha Bawang Merah Asiatin dan suami.Â
Program kerja yang berkaitan dengan inovasi ini Firda lakukan di mulai pada minggu ke-3 pelaksanaan KKN. Sejak awal pembuatannya sampai pemasaran alhamdulillah olahan bawang merah yang dibuat Firda bersama sasaran diterima masyarakat, yang awal pembuatan bawang merah goreng telah terjual. Baginya membantu sasaran bukan hanya melaksanakan tugas dan mencari nilai untuk kuliah saja, tetapi bagaimana dia dapat memaksimalkan kinerjanya.Â
"Besar harapan saya agar usaha mbak Atin dan Mas Doni dapat berkembang, terlebih dengan adanya inovasi ini. Selain itu dengan adanya inovasi ini dapat membantu menaikkan pendapatan yang selama pandemi mengalami penurunan dan harapan lain untuk kedepannya dapat membuka lapangan pekerjaan untuk yang membutuhkan" pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H