Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggambar dapat digabungkan dengan kegiatan menulis, misalnya menulis puisi. Pendekatan ini selaras dengan prinsip pembelajaran tematik terpadu yang tidak memisahkan setiap mata pelajaran, tetapi mengintegrasikannya.Â
Guru dapat mengajak siswa untuk menggambar berdasarkan tema yang telah disepakati, lalu meminta mereka menulis puisi berdasarkan gambar tersebut. Metode ini dikenal sebagai kegiatan menulis berbasis rangsangan visual, di mana gambar menjadi dasar untuk memancing kreativitas siswa dalam merangkai kata-kata puitis.
Guru dapat mengambil beberapa langkah untuk menerapkan literasi menulis puisi yang berbasis pada gambar. Pertama, guru bersama siswa menentukan tema gambar yang akan dijadikan inspirasi, baik berdasarkan kesepakatan maupun topik yang sedang dibahas dalam pembelajaran.
 Setelah tema ditetapkan, siswa didorong untuk mengeksplorasi berbagai aspek terkait tema tersebut, baik dengan membaca, mengamati lingkungan sekitar, maupun memanfaatkan imajinasi mereka. Eksplorasi ini dapat dilakukan di perpustakaan, di luar kelas, atau melalui media yang disediakan guru
. Hasil eksplorasi ini kemudian digambarkan oleh siswa. Setelah menggambar, siswa diminta mengamati hasil karya mereka dan mencatat kata-kata indah yang terinspirasi dari gambar tersebut. Guru bertugas memberikan arahan dan pertanyaan yang mendorong siswa untuk lebih mendalami karya mereka.Â
Kata-kata indah ini kemudian digunakan sebagai bahan untuk menyusun kerangka puisi. Dengan menggunakan kerangka ini, siswa dapat mengembangkan puisi mereka secara bebas sambil tetap memperhatikan elemen puisi seperti rima, irama, bait, dan makna. Setelah puisi selesai, siswa diajak untuk merevisi dan mengedit karya mereka agar lebih sempurna, baik secara mandiri, dengan bantuan teman, atau bersama guru.
Langkah terakhir adalah mempublikasikan puisi. Siswa dapat membaca puisinya di depan kelas, menempelkan karya terbaik di papan portofolio atau majalah dinding, sehingga mereka merasa diapresiasi dan termotivasi untuk terus berkarya.Â
Melalui proses ini, siswa tidak hanya belajar menulis puisi, tetapi juga mengembangkan keterampilan bahasa, memperkaya nilai estetika, memahami budaya multikultural, dan membiasakan diri membaca serta mengapresiasi karya sastra. Kegiatan ini mendorong siswa untuk bereksplorasi, menemukan pengetahuan baru, dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni serta literasi.
Daftar Pustaka:
Nuroh, E. Z., & Hidayati, U. N. (2023). Analisis Media Visual Berbasis Kata Kunci pada Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Cendekiawan, 5(1), 45--61. https://doi.org/10.35438/cendekiawan.v5i1.284
Rahayu, T., & Kurniawan, P. Y. (2021). Pelatihan Membaca dan Menulis Puisi pada Peserta Didik TPA Al-Husna. JAMU: Jurnal Abdi Masyarakat UMUS, 2(01), 89--96. https://doi.org/10.46772/jamu.v1i02.552